Repelita Jakarta - Kabar duka datang dari dunia kelautan Indonesia. Prof. Hasjim Djalal, pakar hukum laut yang telah berjasa dalam pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982, meninggal dunia pada usia 89 tahun di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu, 12 Januari 2025.
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun, telah meninggal dunia Prof. DR. Hasjim Djalal, M.A sore ini pukul 16.40 WIB di RS Pondok Indah. Mohon dimaafkan segala kesalahan & kekhilafan almarhum," tulis mantan Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Zulficar Mochtar, dalam pesan yang tersebar di grup WA OCEAN HUB.
Prof. Hasjim Djalal dikenal sebagai tokoh yang sangat berperan penting dalam perjuangan Indonesia di kancah hukum laut internasional. Melalui UNCLOS 1982, Indonesia sebagai negara kepulauan mendapatkan pengakuan internasional atas teritorialnya yang kini meluas menjadi 6,2 juta km persegi, termasuk zona ekonomi eksklusif (ZEE).
Selama masa pengabdiannya, Prof. Hasjim menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk PBB (1981-1983) dan terlibat dalam pembahasan konvensi hukum laut internasional di PBB. Dia juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kanada (1983-1985) dan Jerman (1990-1993), serta duta besar keliling pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan BJ Habibie.
Prof. Hasjim juga aktif dalam berbagai organisasi maritim dan internasional, termasuk Dewan Maritim Indonesia, penasihat senior Menteri Kelautan dan Perikanan, serta penasihat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL). Karyanya di bidang hukum laut tetap abadi, dengan buku-buku seperti Indonesian Struggle for the Law of the Sea (1979) dan Indonesia and the Law of the Sea (1995).
Kini, Indonesia kehilangan seorang tokoh penting dalam sejarah perjuangan maritimnya. Karya-karya dan pemikirannya akan terus dikenang dalam perjalanan negara ini menuju negara maritim. Selamat jalan, Prof. Hasjim Djalal. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok