Repelita Jakarta - Laporan dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang mencantumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai finalis pemimpin paling korup di dunia, menciptakan kehebohan baik di dalam maupun luar negeri. Laporan tersebut juga mendapat perhatian besar dari media asing, termasuk dari negara tetangga, Singapura.
Mantan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Polandia, Peter F Gontha, angkat bicara mengenai pemberitaan yang dimuat oleh CNA di Singapura. Ia menyatakan bahwa media negara sahabat tersebut telah melampaui batas dengan menyebarkan laporan yang dinilainya memalukan bagi Indonesia.
“Sudah keterlaluan, media negara sahabat negara tetangga negara ASEAN ikut menyebarkan hal-hal seperti ini memalukan padahal mereka teman kita katanya,” ujar Peter dalam akun media sosial pribadinya.
Peter Gontha yang juga merupakan Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem, bahkan mendesak Indonesia untuk mengambil sikap tegas terhadap Singapura. Ia mengatakan, "Kita putuskan saja hubungan dengan Singapura," sebagai bentuk protes atas pemberitaan tersebut.
Menurut Peter, ketegangan di kalangan elite bangsa yang terus berlanjut telah merusak citra Indonesia di mata dunia. "Kalau kita antara sesama bangsa, antara sahabat, antar partai berantem dan saling menjelekkan beginilah jadinya," tambahnya.
Sikap tegas terhadap negara tetangga tersebut mencerminkan ketegangan dalam hubungan antar negara dan dampaknya terhadap kehormatan bangsa di mata internasional. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok