Repelita, Ngawi - Organisasi masyarakat Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) membongkar lima makam wali lima palsu di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, pada Minggu (12/1). Pembongkaran dilakukan karena makam tersebut dianggap menyesatkan, mengingat seringnya dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.
Ketua Harian PWI, Budi Cahyono, menyatakan bahwa pembongkaran dilakukan dengan alat seadanya dan memakan waktu 30 menit untuk meratakan kelima makam tersebut. Setiap makam memiliki panjang sekitar dua meter. "Makam itu jelas palsu dan tidak ada jasadnya, serta dibangun tanpa izin dari guru-gurunya. Makanya kami bongkar agar tidak menyesatkan sejarah," ujar Budi.
Makam tersebut, menurut warga setempat bernama Sunarsih, sengaja dibangun oleh seorang Kiai Qosim (60), tokoh masyarakat setempat, pada tahun 2009. Makam tersebut diklaim sebagai peninggalan leluhur di daerah tersebut. "Banyak peziarah yang datang dari luar daerah untuk berziarah tiap Jumat Pahing. Mereka percaya atau tidak, makam sudah ada sejak lama," ungkap Sunarsih.
Proses pembongkaran makam mendapat pengawalan ketat dari petugas TNI-Polri. Warga setempat hanya bisa menyaksikan, namun tidak bisa berbuat banyak. Ketua RT setempat, Agus Supriyanto, menambahkan bahwa sejak 15 tahun lalu banyak peziarah yang datang. "Sebelum ada makam, lahan ini digunakan untuk mencetak batu bata milik Arifin," katanya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok