Repelita Jakarta - Setelah OCCRP menobatkan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagai tokoh terkorup dunia 2024, lembaga tersebut kini mendapat ancaman serius.
Kantor OCCRP dilaporkan menerima video yang memperlihatkan pembuatan bom rakitan. Video tersebut diiringi dengan klaim bahwa pengirimnya terkait dengan isu Indonesia, terlihat dari penggunaan nama akun bertuliskan ‘Indonesia’ dan bendera Merah Putih.
Meskipun identitas pengancam belum dapat dipastikan, peristiwa ini langsung memicu reaksi dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah pengamat politik Rocky Gerung yang menanggapi situasi ini dengan serius.
Rocky menyebutkan bahwa penobatan Jokowi sebagai tokoh terkorup oleh OCCRP akan terus dikenang dalam sejarah. Meskipun sudah beberapa minggu berlalu, kemarahan di kalangan netizen pendukung Jokowi masih terus bergulir.
“Dari awal sudah kita pastikan bahwa piala yang diberikan oleh OCCRP itu akan diingat terus dalam sejarah,” ujar Rocky. “Terbukti masih berlangsung kemarahan netizen terhadap prestasi negatif Jokowi yang dilembagakan melalui nominasi koruptor dunia itu,” tambahnya.
Rocky juga menjelaskan bahwa korupsi bukan hanya sekedar mengambil uang negara yang bisa dibuktikan di pengadilan. Dalam pandangannya, korupsi adalah tindakan merusak, berbuat jahat, dan manipulatif.
“Korupsi itu bukan sekedar mengambil uang lalu dibuktikan di pengadilan. Corrupt itu dalam Bahasa Inggris artinya merusak, mematahkan, berbuat jahat, manipulative,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Rocky juga menyoroti kebijakan Jokowi yang ingin menambah masa jabatan, yang menurutnya juga bisa dianggap sebagai tindakan korup. “Menghendaki penambahan masa jabatan itu juga Corrupt, jadi kebijakan dia itu yang corrupt, jadi itu yang mesti dipahami para pendukung Jokowi,” ujarnya.
“Jadi bagaimana membuktikan korupsi presiden? Ya itu pelanggaran konstitusi, sifat korupsi yang paling tinggi itu,” tandas Rocky.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok