Repelita Jakarta - Aplikasi Jagat tengah menjadi sorotan setelah sejumlah pemerintahan kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, mengeluhkan perusakan fasilitas umum dan sosial akibat tindakan pemburu koin yang mengikuti permainan di aplikasi tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Namun, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa aplikasi Jagat ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Oktober 2022. Aplikasi ini menyajikan dunia metaverse dengan lokasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada saat peresmian, Jokowi mengatakan bahwa dengan adanya metaverse IKN, masyarakat dapat memiliki peluang untuk berbagi ilmu dan bertemu dengan orang-orang hebat dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia. Selain itu, Jokowi juga menambahkan bahwa metaverse IKN memberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk kebanggaan Indonesia secara global.
"Ini akan menjadi pengalaman bersama yang seru," ujar Jokowi dalam acara peresmian aplikasi Jagat.
Founding Chairman Jagat Nusantara, Wishnutama Kusubandio, menjelaskan bahwa kehadiran IKN dalam bentuk virtual merupakan keinginan Presiden Jokowi untuk membawa teknologi yang dapat menghadirkan kegiatan kota nyata di masa depan. Wisnu menambahkan bahwa IKN menjadi kota pertama di dunia yang memiliki bentuk virtual.
Lebih lanjut, Wisnu mengatakan bahwa kehadiran metaverse IKN diharapkan dapat mendorong ekonomi digital dan riil di Ibu Kota Nusantara secara bersamaan. Salah satu fitur menarik dalam aplikasi ini adalah adanya tokenisasi lahan, yang memungkinkan para pengguna Jagat Nusantara untuk memiliki lahan virtual di IKN.
"Bayangkan jika kita dapat memiliki lahan virtual yang juga mewakili kepemilikan lahan yang sesungguhnya nanti di IKN," kata Wisnu.
Namun, Wisnu juga mengakui bahwa metaverse IKN masih memiliki banyak kekurangan. Pihaknya berharap kolaborasi dengan berbagai pihak dapat menjadikan dunia virtual ini terobosan baru dalam platform real estate masa depan.
Menanggapi keluhan dari pemerintah kota mengenai dampak negatif aplikasi ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memanggil pengembang aplikasi Jagat untuk berdiskusi. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengatakan bahwa meskipun aplikasi Jagat memiliki inovasi yang baik, permainan "Koin Jagat" yang diperkenalkan menimbulkan kerusakan fasilitas umum.
Nezar mengungkapkan bahwa pengembang aplikasi Jagat berencana untuk mengubah mekanisme permainan agar tidak menimbulkan dampak negatif. Mereka juga berencana mengembangkan konsep baru yang lebih edukatif dan konstruktif, tanpa merusak fasilitas umum.
Salah satu kawasan yang terdampak di Jakarta adalah Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Sementara itu, di Bandung, Taman Tegalaga juga menjadi sasaran pemburu koin. Polda Metro Jaya menyatakan akan menindak tegas siapapun yang merusak fasilitas umum terkait tren berburu koin melalui aplikasi Jagat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok