Repelita Jakarta - Rizky Agam, anak dari bos rental mobil yang menjadi korban penembakan di rest area tol Tangerang-Merak, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Polsek Cinangka. Rizky kecewa karena pihak Polsek Cinangka menolak memberikan pendampingan saat mereka berusaha mengejar pelaku penggelapan mobil yang dibawa kabur.
"Mobil kami yang dibawa kabur itu berhenti sejenak 15-20 menit di dekat Pantai Sambolo, Anyer. Nah di situ kita mencari polsek atau polres terdekat dan ternyata di situ ada Polsek Cinangka lalu kita mampir ke sana untuk meminta pendampingan," ujar Rizky di rumah duka pada Sabtu (4/1/2025).
Namun, alih-alih memberikan pendampingan, Polsek Cinangka justru menyarankan ayah Rizky dan rekan-rekannya untuk mengejar pelaku sendiri. Padahal, ayah Rizky sudah memberi tahu bahwa pelaku membawa senjata api.
"Bahkan petugas yang piket malam itu malah memberi saran kepada kami untuk mengejar atau mengambil mobil kita sendiri yang berjarak hanya dua kilometer dari polsek tersebut," kata Rizky.
Menurut Rizky, pihak Polsek Cinangka tetap menolak memberikan pendampingan dan mengira bahwa ayahnya adalah pihak leasing. Ayah Rizky membantah dugaan tersebut dan menunjukkan surat kendaraan, namun Polsek Cinangka tetap tidak mau membantu.
"Dari Polsek Cinangka mengira bahwa kami ini dari leasing tapi langsung dibantah ayah saya. Kita pemilik rental dan membawa bukti-bukti kepemilikan mobil, BPKB, STNK dan kunci serep, tapi Polsek Cinangka menolak pendampingan ayah saya," lanjutnya.
Rizky dan keluarganya berharap agar dua pelaku yang telah ditangkap, salah satunya oknum TNI AL, dihukum seberat-beratnya.
Di rumah duka, suasana masih tampak duka mendalam. Keluarga korban penembakan di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, dikunjungi oleh banyak kerabat pada Sabtu siang (4/1/2025). (*)
Editor: 91224 R-ID Elok