Repelita Jakarta - Ali Syarief, seorang tokoh yang dikenal luas di media sosial, mengungkapkan bahwa laporan yang diajukan ke Organisasi Jurnalis Independen OCCRP terkait dengan almarhum Faisal Basri.
Dalam sebuah cuitannya, Ali Syarief mempertanyakan apakah laporan tersebut berasal dari pihak almarhum. Cuitan tersebut memicu diskusi di kalangan warganet, dengan berbagai tanggapan terkait kredibilitas OCCRP sebagai lembaga yang digambarkan sebagai organisasi jurnalis independen.
Beberapa netizen juga menanggapi dengan berbicara tentang kebebasan pers, mengutip motto pers yang mengatakan "Setajam-tajamnya bayonet, lebih tajam lagi pena." Rahma Baftim, seorang pengguna Twitter, menyatakan bahwa almarhum Faisal Basri dan almarhum Rizal Ramli selalu menyuarakan kebenaran berdasarkan data yang valid.
Sejumlah netizen lainnya mengungkapkan kekesalan atas kerusakan yang terjadi di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang telah memimpin Indonesia selama 10 tahun. Salah satu komentar yang mendapat perhatian datang dari Gunawan WBS yang membandingkan kerusakan yang terjadi selama masa pemerintahan Jokowi dengan kemungkinan kerusakan jika negara dipimpin selama 32 tahun.
Tanggapan dari netizen beragam, dengan beberapa menyoroti ketiadaan tindakan lanjutan dalam kasus-kasus yang melibatkan penguasa. Beberapa juga menyampaikan rasa kehilangan terhadap figur seperti Faisal Basri dan Rizal Ramli, yang dikenal vokal dalam menyuarakan keadilan dan kebenaran.
Komentar-komentar tersebut menunjukkan perasaan masyarakat yang kecewa dengan situasi politik dan sosial di Indonesia. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok