Jakarta, 9 Desember 2024 - Miftah Maulana Habiburrohman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, belakangan ini menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang dianggap tidak pantas terhadap seorang penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah.
Kontroversi semakin berkembang setelah adik kandung Gus Miftah, Tajib, mengungkapkan beberapa fakta mengejutkan tentang kehidupan pribadi sang penceramah yang sebelumnya tidak banyak diketahui publik.
Salah satu fakta yang mencuri perhatian adalah bahwa ayah Gus Miftah bukan seorang kyai, melainkan seorang petani biasa yang menghabiskan hidupnya bekerja di sawah. Hal ini bertolak belakang dengan citra Gus Miftah sebagai tokoh yang dekat dengan dunia pesantren dan dakwah.
Gus Miftah merupakan anak kelima dari lima bersaudara, dan orang tua mereka tidak berasal dari kalangan kyai atau ulama besar. Sang ayah menghabiskan hidupnya sebagai petani, sementara sang ibu berjualan di pasar untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sebelum mencapai kesuksesan, kehidupan Gus Miftah dan keluarganya penuh dengan keterbatasan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka sering kali menghadapi kesulitan ekonomi. Tajib juga mengungkapkan bahwa hubungan Gus Miftah dengan keluarganya kini semakin renggang.
Menurut Tajib, kesuksesan Gus Miftah dalam dunia dakwah dan bisnis membuatnya semakin jauh dari keluarganya. Hal ini memunculkan pertanyaan di kalangan masyarakat tentang sejauh mana nilai-nilai keluarga dan kebersamaan tetap dijaga.
Selain itu, Tajib juga menyinggung perubahan signifikan dalam karakter Gus Miftah. Dulu, Gus Miftah dikenal sebagai sosok yang pendiam di masa mudanya. Namun, popularitasnya membuatnya berubah menjadi penceramah yang sering tampil di hadapan publik dan vokal dalam berbicara.
Transformasi ini menunjukkan perjalanan hidup Gus Miftah yang penuh dinamika. Meskipun menjadi tokoh besar dalam dunia dakwah, kisahnya mengingatkan publik bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang penuh tantangan dan sisi gelap.
Publik diharapkan lebih bijaksana dalam menilai seorang figur publik, menyadari bahwa di balik kesuksesan ada perjalanan hidup yang tidak selalu mulus. Namun, hal ini juga menjadi pengingat penting bahwa keluarga dan nilai-nilai pribadi tetap perlu dijaga, meskipun popularitas telah mencapai puncaknya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok