Repelita, Jakarta 16 Desember 2024 – Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, menyampaikan pandangannya terkait pidato mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi perbincangan publik.
Umar Hasibuan, yang akrab disapa Gus Umar, memuji SBY atas isi pidatonya yang dinilai relevan dengan isu-isu global.
"Beginilah mestinya mantan presiden berbicara tentang dunia global," ujar Gus Umar melalui keterangannya di platform X pada 15 Desember 2024.
Gus Umar menekankan pentingnya peran mantan presiden dalam memberikan pandangan luas tentang dinamika dunia.
Menurutnya, hal tersebut lebih baik dibandingkan terlibat dalam politik praktis yang dianggapnya kurang etis bagi seorang mantan Presiden.
"Bukan sibuk jadi jurkam atau jastip calon kepala daerah!" tegasnya.
Sebelumnya, SBY menyampaikan pandangannya terkait kondisi dunia yang semakin kompleks akibat ketegangan geopolitik di berbagai kawasan.
Pidato tersebut disampaikan SBY saat menerima penghargaan dari CNBC Indonesia di Hotel Westin, Jakarta, pada Rabu, 11 Desember 2024.
SBY menyoroti perlunya kesadaran akan situasi global yang saat ini lebih rumit dibandingkan era sebelumnya.
"Saya ingin menyampaikan kalau ada yang belum aware, dunia sekarang ini memang makin complex dan complicated, rumit dan ruwet," ujar SBY.
Ia membandingkan situasi dunia saat ini dengan masa perang dingin.
Menurutnya, pada era perang dingin, dunia terbagi jelas menjadi blok barat dan timur, dengan konflik Timur Tengah yang mempertemukan kelompok Arab melawan Israel.
"Namun sekarang tidak seperti itu. Anatomi berubah dengan pesat sehingga menimbulkan kompleksitas dibanding era dulu," jelas SBY.
Setelah perang dingin usai, SBY mengenang masa konsolidasi antarnegara yang ditandai dengan hubungan baik antara pemimpin dunia, seperti Amerika Serikat, Rusia, China, dan negara-negara Eropa.
Ia juga menyoroti munculnya kelompok baru seperti BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) yang kini menjadi pemain penting di dunia ekonomi dan politik.
Menurut SBY, dinamika geopolitik yang terus berubah ini menjadi salah satu pemicu ketegangan global.
Ia mengingatkan bahwa perubahan geopolitik dunia akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia dan aktivitas dunia usaha.
"Ini tatanan baru, new world order yang kesekian, new normal dunia kita sekarang ini. Kita harus bisa menentukan sikap dengan baik," pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
