Repelita, Jakarta 16 Desember 2024 - Pengamat kebijakan publik Muhammad Said Didu mengecam keras penggusuran rakyat terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2. Melalui unggahan di akun X miliknya, Said Didu menyoroti ketidakadilan yang dialami masyarakat dan mengecam tindakan penggusuran yang dinilainya biadab.
Dalam video tersebut, Said Didu terlihat marah sambil menunjukkan situasi sulit yang dihadapi warga. Ia menyerukan kepada para penggusur untuk memperhatikan kondisi masyarakat yang sudah lama tinggal di lokasi tersebut.
“Wahai penggusur rakyat pendukung Oligarki PIK-2 - kalian ZALIM dan BIADAB!” tulis Said Didu dalam unggahannya.
Ia juga menunjukkan anak-anak yang terdampak penggusuran dan mempertanyakan masa depan mereka. “Rakyat sejak dulu tinggal di sini, kalian usir seperti ini. Lihat anak ini, kalian mau bawa kemana, kehidupan seperti apa mereka nanti,” ujarnya geram.
Said Didu membandingkan pagar yang dibangun di area pemukiman warga dengan pagar Gaza, menggambarkan ketidaksamaan perlakuan yang ia anggap brutal. “Nggak tahu saya kalian masih punya hati nurani atau tidak. Lihat pagar mereka ini kayak pagar Gaza, seperti Palestina. Ini rakyat kalian gusur seperti ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Said Didu juga menyerukan kepada Presiden Prabowo untuk memperhatikan kondisi rakyat yang terdampak. Ia meminta agar Prabowo melihat penderitaan warga yang kehilangan akses pendidikan, irigasi, dan mengalami banjir setiap hari akibat proyek pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan konglomerasi.
“Bapak Presiden Prabowo, lihat rakyatmu digusur, lihat rakyatmu menderita, sekolah nggak ada, tiap hari banjir demi konglomerasi yang kalian bangun di sini,” ujarnya.
Said Didu menegaskan bahwa ada irigasi yang ditutup yang menyebabkan daerah sekitar sering mengalami banjir. Ia berharap Presiden Prabowo dapat menyelamatkan rakyat yang sedang menderita tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok