Respons Prabowo soal Kritik Kenaikan PPN 12%: Biasalah

 

Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto merespons santai kritik yang muncul terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

“Biasalah, biasa,” ujar Prabowo di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Sabtu malam.

Prabowo menyebut pemerintahannya yang baru berjalan 2 bulan 8 hari memerlukan waktu untuk bekerja keras. Ia menilai bahwa meskipun baru berlangsung sebentar, kinerja pemerintahannya sudah menunjukkan hasil yang cukup baik meskipun ada kritik.

“Tadi 2 bulan 8 hari saya lihat lumayan. Ada di sana-sini yang goreng-goreng ya itu sudahlah, sudah biasa kita ya kan,” ucapnya dalam sambutannya di acara puncak perayaan Natal nasional.

Pemerintah memastikan bahwa kenaikan PPN menjadi 12% akan berlaku mulai 1 Januari 2025. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, kebijakan ini hanya akan menyasar barang-barang premium, sementara barang kebutuhan umum tetap bebas dari PPN.

“Umpamanya seperti daging sapi premium, wagyu, kobe yang harganya bisa di atas Rp2,5 juta bahkan Rp3 juta per kilonya,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta.

Ia menegaskan bahwa daging sapi yang dinikmati masyarakat umum dengan harga sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per kilogram tidak akan dikenakan PPN. Kebijakan ini, menurutnya, bertujuan untuk memastikan keadilan pajak.

Kebijakan ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Netizen bernama Aji menulis, “Rakyat kecil sih mungkin tidak terpengaruh, tapi dampaknya bisa kemana-mana juga.” Sedangkan netizen lainnya, Dina, berkomentar, “Kalau memang cuma untuk barang premium, harus ada pengawasan ketat supaya tidak menyasar barang kebutuhan pokok.” (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga