Menteri Maruarar Sirait Tinjau Relokasi Warga Kolong Jembatan di Jakarta
Jakarta, 1 Desember 2024 - Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, melakukan tinjauan langsung untuk mempersiapkan relokasi warga yang tinggal di kolong jembatan di berbagai wilayah DKI Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mengatasi permukiman kumuh di Jakarta, sekaligus memberikan tempat tinggal yang lebih layak bagi warga yang selama ini tinggal di kolong jembatan.
Dalam kunjungannya, Menteri Maruarar menyempatkan diri untuk berdialog langsung dengan warga penghuni kolong Jembatan Tomang. Kepada mereka, Ara menyampaikan bahwa rencana relokasi di lokasi tersebut akan ditunda sementara waktu untuk memberi kesempatan bagi warga untuk mempersiapkan diri.
"Khusus untuk relokasi warga kolong Jembatan Tomang, kami akan menundanya dulu sampai warga siap," ujar Ara usai melakukan pertemuan dengan puluhan warga.
Ara menjelaskan bahwa rencana awal pemindahan warga ke Rumah Susun (Rusun) terdekat akan dilaksanakan secara bertahap, dan warga diberikan ruang untuk mempersiapkan kepindahannya.
Rencana relokasi warga kolong Jembatan Tomang ini melibatkan pemindahan sebanyak 92 Kepala Keluarga (KK) ke berbagai rusun yang tersebar di beberapa lokasi, di antaranya Rusun KS Tubun (20 KK), Rusun Jatisari (9 KK), Rusun Karang Anyar (9 KK), Rusun Tongkol (43 KK), dan Rusun Cibesel (11 KK). Dari total 92 KK, tujuh di antaranya tercatat dengan KTP Non-Jakarta.
Menteri Maruarar juga meninjau kesiapan fasilitas di Rusun KS Tubun, yang akan menjadi salah satu lokasi relokasi. Di sana, Ara memastikan bahwa fasilitas yang disediakan sudah siap untuk menampung warga yang akan dipindahkan dari kolong jembatan, sehingga mereka bisa segera menempati rumah susun dengan kondisi yang lebih layak.
Selain meninjau kolong Jembatan Tomang, Ara juga melakukan tinjauan di lokasi lain, yakni kolong Jembatan Jalan Inspeksi Kanal Barat (Jelambar Baru), yang juga menjadi salah satu tempat relokasi. Warga di kolong jembatan ini rencananya akan dipindahkan ke Rusun Rawa Buaya.
"Proses pemindahan ini akan segera dilaksanakan, kami berusaha agar warga yang tinggal di kolong jembatan dapat segera menikmati tempat tinggal yang lebih aman dan layak," ungkap Menteri Ara.
Relokasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menciptakan perumahan yang lebih manusiawi bagi masyarakat yang tinggal di lokasi-lokasi tidak layak huni. Meskipun demikian, Ara menekankan bahwa proses relokasi harus dilakukan dengan hati-hati dan melibatkan warga secara langsung agar tidak ada yang merasa terpaksa atau kesulitan dalam menjalani proses perpindahan tersebut.
Pemerintah berharap langkah ini dapat membantu mengurangi kemiskinan perkotaan dan meningkatkan kualitas hidup warga, terutama mereka yang tinggal di area yang rawan bencana dan tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar yang memadai. (*)
Editor: RN Pewarta Repelita