Repelita, Jakarta 17 Desember 2024 - Mantan Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjadi sorotan setelah laporan menyebutkan dirinya berperan penting dalam memuluskan karir Gibran Rakabuming Raka.
Pratikno disebut sebagai sosok yang membantu Gibran mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden melalui lobi dengan Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam investigasi yang beredar, Pratikno disebut sebagai arsitek strategi politik selama Jokowi menjabat sebagai Presiden.
Pakar politik Refly Harun turut menyoroti hal ini. Melalui kanal YouTube pribadinya, Refly menyatakan bahwa jika Pratikno benar melakukan hal tersebut, maka tindakan itu dapat dikategorikan sebagai tindak pidana serius.
"Maka Pratikno sudah melakukan tindak pidana, yaitu KKN. Jika dia melobi hakim MK, itu bukan lagi lobi politik, tapi dirty politics," tegas Refly.
Namun, Refly menyatakan keraguannya jika hal ini akan diproses secara hukum.
Pratikno memiliki latar belakang yang kuat di dunia pendidikan dan politik. Ia merupakan profesor bidang ilmu Politik di Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM). Pratikno mulai dikenal publik saat menjadi moderator debat calon presiden pada 2009.
Pratikno juga pernah menjadi anggota Tim Seleksi KPU dan Bawaslu. Karirnya di dunia pendidikan semakin cemerlang ketika menjabat sebagai Rektor UGM pada periode 2012-2017.
Pratikno mulai terjun ke politik saat dipilih sebagai anggota Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014. Berkat kedekatannya dengan Jokowi, ia kemudian menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara di Kabinet Kerja (2014-2019) dan Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).
Dengan terbentuknya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Pratikno kembali mendapatkan jabatan penting sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk periode 2024-2029. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok