Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prabowo Mulai Berkantor di IKN 2028, Istana: Paling Lambat 2029 IKN Sudah Bisa Jadi Ibu Kota Politik

 Prabowo: IKN Akan Kita Selesaikan dengan Baik karena Sangat Dibutuhkan

Jakarta, 10 Desember 2024 - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan terus berjalan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Hasan menyatakan bahwa jika tidak ada kendala, IKN dapat menjadi ibu kota politik paling lambat pada tahun 2029.

"Pembangunan IKN akan terus dilanjutkan. Jika tidak ada kendala, maka tahun 2028, atau paling lambat 2029 IKN sudah bisa menjadi ibu kota politik," kata Hasan dalam keterangannya pada Selasa, 10 Desember 2024.

Hasan juga menanggapi rencana Presiden Prabowo yang berencana berkantor di IKN pada 17 Agustus 2028. Menurut Hasan, Presiden Prabowo menyebut bahwa kepindahan pemerintahan ke IKN akan memfungsikan lokasi tersebut sebagai ibu kota politik.

"Presiden mengatakan bahwa kepindahan pemerintahan ke IKN setelah IKN bisa memerankan fungsi sebagai ibu kota politik. Artinya ada kantor eksekutif, kantor legislatif, dan kantor yudikatif di sana," ungkap Hasan.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti juga memastikan kesiapan infrastruktur dasar di IKN untuk persiapan pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) awal 2025 dan rencana pemindahan ibu kota negara pada 2028.

"Dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, pemindahan ibu kota ke IKN harus tetap dilakukan, salah satunya untuk mengatasi ancaman peningkatan muka air laut di Jakarta.

Kami juga sudah mulai mempersiapkan semua hal yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur untuk memindahkan pemerintahan ke IKN," kata Diana saat Rapat Strategi Re-Introduksi IKN di Kantor Otorita IKN di Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.

Diana menyebutkan bahwa anggaran untuk proyek infrastruktur tetap tersedia di Kementerian Pekerjaan Umum. Total progres pembangunan infrastruktur di IKN mencapai 109 paket senilai Rp89 triliun.

Paket tersebut dibagi dalam tiga batch: batch pertama sebanyak 40 paket senilai Rp25,1 triliun, batch kedua sebanyak 31 paket senilai Rp27,6 triliun, dan batch ketiga sebanyak 38 paket senilai Rp36,2 triliun.

"Selain pembangunan infrastruktur, kami juga memprioritaskan pemeliharaan fasilitas seperti pengelolaan air minum, listrik, dan sanitasi. Kami harus memastikan ASN dan masyarakat yang pindah ke IKN merasa nyaman tinggal di sana," ujarnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved