"PPN 12 Persen Berlaku Mulai Januari, Warganet Soroti Selisih Harga Ayam di Seoul, Singapura, dan Jakarta"

 

Repelita, Jakarta 18 Desember 2024 - Pemerintah resmi akan memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini menjadi perhatian publik karena mempengaruhi sejumlah barang dan jasa tertentu.

Beberapa jenis barang dan jasa yang akan dikenakan PPN 12 persen antara lain pelayanan kesehatan premium seperti rumah sakit kelas VIP, pendidikan internasional berbayar mahal, listrik pelanggan rumah tangga dengan daya 3600-6600 VA, serta sejumlah komoditas premium seperti beras premium, buah-buahan premium, ikan seperti salmon dan tuna, udang jenis king crab, hingga daging premium seperti wagyu dan kobe.

Meskipun sembako tidak termasuk dalam daftar yang terkena PPN 12 persen, warganet tetap ramai membahas dampaknya. Salah satu perbincangan yang menarik perhatian adalah perbandingan harga ayam mentah di beberapa negara seperti Korea Selatan, Singapura, dan Indonesia.

Seorang pengguna media sosial membagikan data perbandingan harga ayam mentah dan UMR (Upah Minimum Regional) di tiga negara tersebut.

Harga ayam mentah di Seoul, Korea Selatan, disebutkan sebesar 5000 won per kilogram. Dengan UMR sebesar 10.300 won per jam, pekerja di Seoul hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit bekerja untuk mendapatkan sekilo ayam.

Di Singapura, harga ayam mentah adalah 8,37 dolar Singapura per kilogram. Dengan UMR sebesar 10,5 dolar Singapura per jam, dibutuhkan waktu sekitar 48 menit bekerja untuk membeli satu kilogram ayam.

Sementara itu, di Jakarta, harga ayam mentah mencapai Rp36.000 per kilogram. Dengan UMR Jakarta yang sebesar Rp5.067.381 per bulan dan asumsi jam kerja 40 jam per minggu, pekerja di ibu kota memerlukan waktu sekitar 67 menit untuk mendapatkan sekilo ayam.

Perbandingan ini memicu beragam reaksi dari warganet yang mempertanyakan daya beli masyarakat Indonesia dibandingkan negara lain. Banyak yang berharap kebijakan PPN 12 persen tidak memperberat beban rakyat kecil di tengah tantangan ekonomi yang semakin meningkat. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga