Repelita, Jakarta - Gerakan Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa (PKJB) yang digagas oleh pemerintahan Prabowo Subianto menjadi pondasi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.
PKJB ini dianggap sangat penting di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, baik dari segi ideologis, sosial-budaya, maupun teknologi informasi. Hal ini berkaitan dengan rendahnya indikator pembangunan manusia Indonesia saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengatakan bahwa masalah pendidikan bukan hanya terkait dengan keterampilan, pengetahuan, penguasaan teknologi, dan relevansi, tetapi juga dengan karakter dan jati diri bangsa, yang dikenal sebagai soft skills.
"Saya sering menyebutnya essential skills, misalnya kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, leadership, manajerial, itu kan menjadi kunci. Kemudian skill untuk belajar menghadapi perubahan yang tidak pernah berhenti," ujar Pratikno dalam wawancara bersama salah satu TV swasta, Senin, 30 Desember 2024.
PKJB sendiri merupakan transformasi dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olah Raga, Warsito, menjelaskan bahwa selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, GNRM berhasil mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup masyarakat untuk mewujudkan SDM unggul.
"Kini di pemerintahan Presiden Prabowo, GNRM bertransformasi menjadi PKJB, yang tercantum dalam visi misi pada Asta Cita ke-1, 4, dan 8," tambah Warsito.
Selama satu dekade, GNRM juga berhasil membentuk Gugus Tugas Daerah GNRM di 35 Provinsi dan 494 Kabupaten/Kota, yang menunjukkan keselarasan gerak antara pemerintah pusat dan daerah. Meski demikian, Warsito mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang membutuhkan perhatian serius, seperti kenakalan remaja, judi online, korupsi, dan berbagai persoalan lainnya.
"Contoh nyata saat ini masih banyak kenakalan remaja, judi online, korupsi, dan berbagai persoalan lainnya yang masih menjadi lubang-lubang yang perlu diperbaiki," tutupnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok