Repelita, Jakarta 16 Desember 2024 - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pengakuan mengejutkan tentang kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. Andi Amran menyebutkan bahwa praktik korupsi tidak hanya melibatkan pihak internal, tetapi juga sosok penting di tingkat pusat.
Andi Amran menyampaikan hal ini saat diwawancarai oleh Andi F Noya di channel YouTube Metro TV. Ia mengungkap beberapa modus korupsi yang pernah ia hadapi, termasuk saat menjabat sebagai kepala logistik di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebelum menjadi Mentan.
Andi Amran mengaku pernah ditekan untuk melakukan markup pengadaan pupuk senilai Rp74 miliar, padahal harga sebenarnya hanya sekitar Rp34 miliar. Namun, ia dengan tegas menolak permintaan tersebut.
“Kami katakan kalau ini dilanjutkan kami pilih keluar,” tegasnya. Andi Amran menyatakan bahwa dirinya tidak bersedia terlibat dalam praktik tidak etis tersebut, meskipun mengalami tekanan dari orang-orang penting di Jakarta.
Sikap tegas Andi Amran membuatnya harus mengalami perlakuan tidak menyenangkan, termasuk dimutasi dan akhirnya memilih untuk resign. Ia lebih memilih keluar dari jabatan ketimbang terjebak dalam praktik korupsi yang melanggar nilai moral yang dipegangnya.
Saat ini, Andi Amran merasa bersyukur atas komitmen Presiden Prabowo yang serius memberantas korupsi tanpa kompromi. Ia memastikan bahwa semua tindak korupsi akan ditindak sesuai sistem yang berlaku.
“Kami nonaktifkan 11 orang, eselon 2, 3, dan staf, karena melanggar berbagai aturan. Semua aduan diterima secara rahasia, dan ada lebih dari 100 laporan yang masuk,” ujarnya.
Andi Amran menegaskan bahwa praktik korupsi di Kementerian Pertanian tidak boleh dibiarkan, karena hal tersebut sama saja dengan membiarkan kejahatan berkembang biak.
Ia juga mengajak semua pihak untuk berpikir tentang generasi masa depan. Menurutnya, negara tidak mungkin maju jika praktik pejabat hanya seperti tarian yang tidak berujung.
“Kita harus berani melakukan perubahan. Hidup kita mungkin hanya 5 tahun, tetapi ada generasi yang menunggu untuk melanjutkan estafet kepemimpinan,” tegasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok