Jakarta, 09 Desember 2024 – Ustaz Felix Siauw baru-baru ini memberikan pandangannya mengenai kebiasaan memberikan bantuan tanpa imbalan yang terus-menerus kepada orang lain. Ia mengingatkan bahwa pemberian bantuan yang dilakukan secara terus-menerus tanpa adanya usaha dari penerima dapat berisiko membentuk mentalitas yang kurang sehat. Menurut Felix, memberikan bantuan tanpa pertimbangan yang matang dapat mengurangi motivasi seseorang untuk berusaha dan bekerja.
"Setiap kali bantuan yang bersifat effortless datang, itu merenggut orang untuk berusaha," ujar Felix dalam video yang viral di media sosial sejak Minggu (8/12).
Felix Siauw mengutip pepatah yang menggambarkan perubahan sikap seseorang terhadap bantuan yang terus diberikan. "Kalau engkau kasih orang sekali, dia akan berterima kasih. Kalau engkau kasih orang dua kali, dia akan merasa biasa saja. Kalau ngasih tiga kali, dia akan expecting. Kalau ngasih empat kali, dia mulai merasa itu sesuatu yang seharusnya, dan kalau ngasih lima kali, dia mulai marah kalau kamu nggak ngasih," jelasnya.
Menurutnya, semakin sering seseorang menerima bantuan, semakin besar rasa berhak dan harapan mereka terhadap bantuan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan pada bantuan tanpa usaha dapat menimbulkan dampak negatif dalam jangka panjang.
Felix juga berbagi pengalaman pribadinya terkait menerima bantuan secara terus-menerus. Ia mengungkapkan bahwa pengalaman tersebut mengajarinya untuk lebih selektif dan bijaksana dalam memberikan bantuan kepada orang lain.
"Saya mengalami itu berkali-kali dalam hidup saya, sehingga saya mencoba lebih selektif dan bijaksana karena tidak semua yang kita kasih itu bisa menolong orang," ujar Felix.
Felix Siauw menegaskan bahwa pendidikan mental jauh lebih penting dibandingkan hanya memberikan bantuan fisik. Ia berpendapat bahwa pendidikan mental dapat menciptakan kesadaran dan tanggung jawab dalam diri seseorang. "Kalau kita sudah berhasil mendidik seseorang dengan sesuatu yang bersifat mental, maka dia akan berterima kasih mau berapa kali pun kita berikan," ungkapnya.
Pandangan Felix Siauw ini memicu perdebatan di media sosial, dengan banyak netizen yang menyetujui pendapat tersebut. Salah seorang pengguna internet mengungkapkan dukungannya dengan menyatakan, "Secara psikologi.. ustad Felix sangat benar.. ini ilmu tentang pelatihan mental."
Namun, ada juga yang mengingatkan bahwa fokus bantuan sosial seharusnya tetap pada tujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Seorang netizen berkomentar, "Setuju tapi tujukan ini untuk bansos bukan untuk membela miftah," sementara yang lain menambahkan, "Betul, bantuan yang terus menerus akan menumbuhkan rasa malas tidak ada efforts untuk menjadi lebih baik..... singkat kata memupuk MENTAL PENGEMIS."(*)
Editor: 91224 R-ID Elok Tri Prima
