Repelita, Jakarta 15 Desember 2024 - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah, menembus angka Rp 16.032,45. Hal ini jauh dari harapan Presiden Prabowo yang sebelumnya menginginkan dolar dapat mencapai angka Rp 5 ribu.
Presiden Prabowo sempat mengungkapkan rencana untuk menggenjot enam komoditas strategis guna mendukung program hilirisasi. Komoditas tersebut antara lain kelapa, cengkeh, sawit, lada, kakao, dan kopi.
Namun, hingga saat ini, rupiah justru mengalami penurunan signifikan. Sejumlah warganet memberikan tanggapan terhadap situasi ini. Pengguna X @jumianto_rk menulis, "Dengan sombongnya akan mengembalikan kurs Rupiah ke Rp 5.000 per dolar, seperti di era 90-an. Mimpinya ketinggian."
Pengguna lainnya, @ngadinopanser, berkomentar tentang situasi pinjaman yang menjadi jebakan. "Saat pinjem uang seneng, bunga rendah, saat jatuh tempo dolar selangit, jebakan betmen."
Sementara itu, netizen @rifbach1 menanggapi kondisi ini dengan candaan, "Alhamdulilah, rejeki untuk pekerja migran Indonesia di LN. Semoga bisa tembus 20.000, Bismillahirrahmanirrahim."
Ada juga komentar dari @jefferson_L13 yang menyindir kebijakan pemerintah, "Sibuk naikin pajak rakyat malah dolar melu2 munggah."
Situasi ini menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menguatkan nilai tukar rupiah. Para warganet juga menunjukkan berbagai perspektif dan kritik terhadap kebijakan ekonomi saat ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok