Repelita, Jakarta 21 Desember 2024 - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyayangkan tidak adanya masjid yang mencolok di sepanjang jalan Thamrin-Sudirman dan Kuningan, yang merupakan pusat dari ibu kota Jakarta. Menurutnya, kawasan ini yang dikenal sebagai "segitiga emas" seharusnya memiliki simbol-simbol keislaman yang lebih mencolok.
"Kita berada di jalan Thamrin-Sudirman, ini segitiga emas, sekalian sepanjang Thamrin-Sudirman dan sepanjang Kuningan tidak ada masjid nongol di jalan," ungkap Nasaruddin saat menghadiri Rapat Pleno V Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Nasaruddin juga menyoroti kurangnya suara azan di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Ia mengungkapkan bahwa sekitar 1.000 hektare di PIK masih belum terdengar suara azan meskipun kawasan tersebut berkembang pesat.
"Mestinya kita jangan biarkan daerah Jakarta ini tidak ada masjidnya. Sekitar 1.000 hektare di Pantai Indah Kapuk (PIK) tidak ada suara azan," ujarnya.
Ia juga mengkritik adanya rumah ibadah Buddha yang besar dan megah di kawasan PIK, sementara umat Islam kesulitan mencari tempat untuk salat di daerah tersebut. Nasaruddin pun mengimbau agar wilayah Jakarta tidak dibiarkan tanpa simbol-simbol keislaman yang jelas.
"Saya mengimbau kita semua, termasuk MUI, jangan pernah kita membiarkan space yang luas ini tanpa simbol-simbol keislaman," tegasnya.
Nasaruddin menambahkan bahwa pihaknya telah berusaha membangun masjid di PIK dan berencana untuk membangun kompleks syariah seluas 30 hektare di area tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa sudah dibangun sebuah musala di lantai 4 yang kini bisa terdengar suara azan.
"Ini adalah Jakarta. Saya minta disiapkan lokasi satu hektar untuk pembangunan Islamic Center (di sana)," kata Nasaruddin. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok