Repelita Jakarta - Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), H. Serian Wijatno, menyoroti dua isu utama terkait Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan hubungannya dengan Program Strategis Nasional (PSN). Ia menegaskan bahwa meski PIK 2 bukan bagian dari PSN, kawasan ini telah memberikan dampak positif secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
H. Serian mengungkapkan bahwa PIK 2 berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, memberdayakan warga lokal, dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang melalui pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta pajak restoran dan hiburan.
"Ekonomi Tangerang Utara mengalami peningkatan berkat berbagai kegiatan ekonomi baru di kawasan PIK 2," kata H. Serian.
Keberhasilan ini, menurutnya, didukung oleh pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti jalan-jalan baru di PIK 2 dan akses tol yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta hingga Rajeg.
"Aksesibilitas ini memicu tumbuhnya pusat ekonomi baru yang secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," tambahnya.
Selain itu, PIK 2 juga menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberikan dampak nyata bagi warga sekitar, termasuk perbaikan rumah tidak layak huni, bantuan pendidikan, serta pembangunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, saluran air, dan sekolah.
H. Serian menilai PSN sangat positif, terutama dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Berdasarkan data, PSN mampu menciptakan sekitar 6.000 lapangan kerja langsung dan 13.000 tenaga kerja dari efek pengganda di kawasan sekitar.
Ia juga menyebutkan bahwa PSN berpotensi mendongkrak PAD Kabupaten Tangerang melalui pajak parkir, hiburan, dan restoran. Bagi negara, PSN akan mendatangkan investasi baru senilai Rp 40 triliun dari sektor swasta tanpa melibatkan dana APBN.
Selain itu, diproyeksikan ada penambahan devisa hingga 10 juta wisatawan baru setiap tahun, baik domestik maupun mancanegara.
H. Serian juga menegaskan bahwa pembangunan PSN tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi memerhatikan aspek lingkungan.
"PSN dibangun di lahan negara yang sebelumnya terbengkalai dan mengalami kerusakan seperti abrasi. Tidak ada pemukiman warga di lokasi tersebut," katanya.
Ia juga menyoroti komitmen PSN terhadap kelestarian mangrove. "Dari total luas kawasan kehutanan 1.602 hektar, sebanyak 515 hektare telah direvitalisasi menjadi lahan mangrove baru, meningkat dari sebelumnya hanya 91 hektare," ujarnya.
Langkah ini menunjukkan kepedulian PSN terhadap keseimbangan ekosistem sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.
Serian berharap bahwa niat baik untuk membangun kawasan ini demi kesejahteraan rakyat dan negeri mendapat dukungan dari semua pihak.
"Semoga upaya ini dapat terus berjalan demi masa depan bangsa yang lebih baik," tandasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok