Repelita, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada oknum pegawai Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang terlibat dalam kasus uang palsu.
Nasaruddin meminta Rektor UIN Alauddin agar memberikan sanksi tegas kepada mereka yang mencoreng nama baik institusi.
"Saya tegaskan kepada Rektor jangan tedeng aling-aling. Pokoknya siapa pun yang terlibat di kasus uang palsu itu, yang mencoreng nama baik institusi terhormat kita itu, ya selesaikan secara hukum. Kasih hukuman seberat-beratnya," kata Nasaruddin.
Menurut Nasaruddin, keterlibatan oknum tersebut tidak hanya mencoreng institusi UIN Alauddin, tetapi juga Kementerian Agama dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
“Bagi saya itu mencemarkan nama almamater termasuk almamater saya sebetulnya ya. Jadi saya minta tindak tegas,” ujarnya.
Ia juga memuji langkah Rektor UIN Alauddin yang dinilai proaktif dalam menangani kasus ini. "Alhamdulillah Rektor kita ini sangat proaktif. Langsung dikeluarkan, dipecat dengan tidak hormat," imbuh Nasaruddin.
Menteri Agama berkomitmen untuk membersihkan praktik pemalsuan uang hingga ke akar-akarnya. Ia juga mengajak kolaborasi dengan kepolisian untuk menuntaskan kasus ini.
“Kita bersihkan seluruh akar-akarnya. Saya minta berkolaborasi dengan polisi dan pihak berwajib untuk membersihkan seluruh akar-akarnya. Bukan hanya di kampus, tapi juga di Sulawesi Selatan dan seluruh Indonesia,” tegasnya.
Nasaruddin juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlibat dalam tindak pidana pemalsuan uang.
“Jangan ada yang mencoba-coba untuk melakukan penggandaan uang palsu, sebab polisi kita sangat canggih sekarang. Tidak bakalan tidak ditangkap, dan itu gampang dideteksi,” pesannya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok