Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Hinca Minta Kapolda Usut Sabu Brigadir Anton: Jangan-jangan Geng Freddy Budiman

 Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Hinca Pandjaitan, ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan

Repelita, Jakarta 17 Desember 2024 – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Hinca Panjaitan, mengecam penembakan brutal yang dilakukan anggota polisi, Brigadir Anton Kurniawan Stiyanto, terhadap Budiman Arisandi di Palangka Raya. Hinca menilai ada motif khusus di balik penembakan dan pencurian mobil yang dilakukan Anton.

“Untuk tujuan tertentu dia membunuh, enggak setimpal-lah antara yang dilakukannya itu untuk diambil,” ujar Hinca saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12).

Hinca menduga Anton memiliki motif mencuri mobil korban untuk membeli narkotika jenis sabu. Dugaan ini muncul setelah hasil tes urine menunjukkan Anton positif mengonsumsi sabu, meskipun hal tersebut masih perlu pembuktian lebih lanjut.

"Dugaan saya, minta maaf ini namanya dugaan yang harus dibuktikan, mungkin dia butuh uang untuk sabu itu. Jadi dia dikejar-kejar pengaruh sabu itu mengambil uang siapa aja dengan menggunakan kekuasaannya," ujarnya.

Hinca meminta Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Djoko Poerwanto, untuk menelusuri sumber pasokan narkotika yang diduga digunakan Anton. Bahkan, Hinca menyebutkan kemungkinan bahwa Anton merupakan bagian dari jaringan Freddy Budiman, bandar narkoba terkenal yang diketahui berasal dari Kalimantan.

“Bandar narkoba yang kita kejar nomor urut satu di republik ini, Freddy Budiman, adalah orang Kalimantan Selatan. Jadi jangan-jangan gengnya dia ini,” kata Hinca.

Menurut Hinca, penembakan yang dilakukan Anton sangat tidak masuk akal. Menggunakan senjata api untuk merebut mobil atau barang dengan mudah dianggap seperti Don Corleone dalam film mafia.

Aksi penembakan itu bermula ketika Anton dan Haryono bertemu korban di KM 39, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya. Anton memberitahu korban bahwa ia anggota polisi yang mendapatkan informasi tentang pungli di Pos Lantas 38.

Korban kemudian diminta naik ke mobil Sigra yang dikemudikan Anton untuk pergi ke lokasi pungli tersebut, sementara mobil korban yang berjenis Grand Max ditinggalkan. Anton duduk di kursi belakang, sedangkan Haryono mengemudi mobil Sigra.

Namun, sebelum mencapai Kasongan, Anton meminta Haryono memutar arah kendaraan. Di situlah Anton meletuskan tembakan pertama, disusul dengan tembakan kedua.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved