Repelita, Jakarta 15 Desember 2024 - Jurnalis dan pengamat politik, Hersubeno Arief, menyoroti berbagai aspek yang mencerminkan posisi politik Jokowi yang penuh teka-teki dan tantangan.
Menurut Hersubeno, langkah Jokowi di panggung politik nasional saat ini dipenuhi spekulasi, terutama terkait ke mana Jokowi akan berlabuh setelah hubungannya dengan PDIP berakhir.
“Sekarang ini justru yang jadi pertanyaan adalah apa agenda berikutnya dari Pak Jokowi,” ungkap Hersubeno dalam acara YouTube Hersubeno Point.
Hersubeno menegaskan pernyataan Jokowi yang menyebut dirinya sebagai "partai perorangan" sebagai langkah untuk menjaga independensi politiknya. Hal ini menunjukkan bahwa Jokowi tidak lagi memiliki afiliasi formal dengan partai politik mana pun.
Hersubeno mempertanyakan apakah pernyataan tersebut menunjukkan keyakinan Jokowi bahwa ia memiliki pengaruh setara partai politik atau justru menunjukkan kebingungannya dalam menentukan langkah politik selanjutnya.
Hersubeno juga mengamati adanya ketegangan yang semakin terlihat antara Jokowi dan Megawati. Ketidakhadiran mereka dalam forum besar yang dihadiri banyak tokoh nasional dianggap sebagai simbol jarak politik yang semakin melebar.
Keputusan Megawati untuk tidak menghadiri acara tersebut dan hanya mengutus perwakilan dianggap sebagai strategi untuk menjaga posisi PDIP di tengah isolasi politik yang semakin nyata.
Hersubeno secara kritis melihat peluang Jokowi di Partai Golkar dan Gerindra. Ia menyebut meskipun Jokowi memiliki “proksi” seperti Bahlil Lahadalia di Golkar, tetapi resistensi internal cukup kuat. Golkar, menurutnya, cenderung pragmatis dan mendukung kekuasaan yang sedang berkuasa, yang saat ini berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
“Sementara itu, Pak Jokowi sudah tidak berkuasa lagi. Jadi, jika Pak Jokowi masuk Golkar dan menduduki posisi penting, itu bukan karakter politik Golkar,” ujarnya.
Di sisi lain, Hersubeno juga menilai sinyal dari Gerindra tidak terlalu menjanjikan. Meskipun Gerindra menyatakan kesediaan untuk menerima Jokowi, hubungan politik keduanya masih penuh ketidakpastian.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok