Hasto Kristiyanto Minta Pegawai Rendam HP Sebelum Dirinya Diperiksa KPK

Repelita, Jakarta 25 Desember 2024 - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap dan perintangan penyidikan terkait eks caleg Harun Masiku. Hasto diduga terlibat dalam upaya menggagalkan proses penyidikan dengan memerintahkan salah satu pegawainya untuk merendam ponsel yang bisa menjadi bukti dalam kasus tersebut.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan bahwa pada 6 Juni 2024, sebelum Hasto diperiksa sebagai saksi dalam perkara Harun Masiku, Hasto menginstruksikan pegawainya untuk menenggelamkan ponsel yang dimiliki pegawai tersebut agar tidak ditemukan oleh KPK. Selain itu, Hasto juga diduga mengumpulkan beberapa saksi terkait kasus Harun Masiku dan mengarahkan mereka untuk memberikan keterangan yang tidak membahayakan dirinya.

"Saudara HK mengumpulkan beberapa saksi terkait dengan perkara HM dan mengarahkan memberikan doktrin, memberikan penekanan, agar saksi tidak memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak melebar dan tidak memberikan keterangan yang memojokkan kepada yang bersangkutan," jelas Setyo.

Hasto dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b, serta Pasal 13 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) terkait kasus perintangan penyidikan.

KPK juga mengungkapkan bahwa kasus ini berawal pada upaya Hasto untuk menempatkan Harun Masiku di daerah pemilihan Sumsel I dan menggantikan caleg Riezky Aprilia melalui pergantian antarwaktu (PAW) DPR. Hasto diduga meminta Mahkamah Agung untuk mengeluarkan fatwa agar Harun bisa masuk DPR menggantikan Riezky.

"Surat undangan pelantikan Riezky ditahan oleh Hasto Kristiyanto," ujar Setyo.

Selain Hasto, beberapa orang yang terlibat dalam kasus ini telah dijerat dan divonis bersalah, termasuk Wahyu Setiawan, Agustiani Tio, dan Saeful. Harun Masiku masih menjadi buron.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga