Hasto Klaim Punya Video Skandal Korupsi di Indonesia, KPK Buka Suara

 

Repelita Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang mengungkapkan telah membuat puluhan video yang diduga berisi bukti skandal korupsi pejabat negara. Pernyataan Hasto muncul setelah dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang melibatkan buron KPK, Harun Masiku.

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, menyampaikan bahwa KPK berharap Hasto dapat melaporkan dugaan praktik korupsi tersebut kepada pihak berwenang dengan bukti yang dimilikinya.

“KPK berharap siapa pun yang memiliki informasi tentang adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, untuk bisa melaporkan hal tersebut kepada aparat penegak hukum yang berwenang menangani perkara korupsi,” ujar Tessa kepada wartawan, Senin (30/12/2024).

Tessa menegaskan bahwa laporan yang disampaikan Hasto mengenai dugaan korupsi tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan prosedur yang berlaku, melalui penanganan oleh pihak kepolisian, kejaksaan, atau KPK.

Sementara itu, Juru Bicara PDI-P, Guntur Romli, mengklaim bahwa Hasto telah mengumpulkan bukti terkait dugaan tindak kriminalitas dan korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat negara. Guntur menambahkan bahwa Hasto telah membuat puluhan video yang berisi bukti tersebut.

“Mas Hasto itu taat hukum dan kooperatif. Yang menarik adalah mas Hasto sudah membuat puluhan video, dan dalam video tersebut akan ada pembongkaran dugaan keterlibatan petinggi-petinggi negara dalam kasus korupsi,” ujar Guntur dalam unggahan di media sosial Instagram pribadinya (@Gunromli), Sabtu (28/12/2024).

Dia juga mengaku telah menonton beberapa video tersebut dan mengklaim bahwa bukti-bukti yang ada dalam video-video tersebut dapat menggemparkan Indonesia jika dirilis.

“Jika bukti-bukti tersebut dirilis, bisa menggemparkan Indonesia,” tambah Guntur.

Komentar netizen juga mulai bermunculan seiring dengan beredarnya informasi ini. Seorang netizen di akun Twitter @andi_456 menulis, “Jika ini benar, ini bisa jadi momen penting bagi penegakan hukum di Indonesia. Kita tunggu bukti-buktinya.”(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga