Repelita, Jakarta 21 Desember 2024 - Kepolisian Republik Indonesia bergerak cepat menanggapi pengakuan ratusan warga negara Malaysia yang mengaku menjadi korban pemerasan saat menghadiri Djakarta Warehouse Project (DWP) di JIExpo, Kemayoran, pekan lalu.
Sebanyak 18 personel polisi telah diamankan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk menjalani pemeriksaan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyebut bahwa personel tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran.
"Sebanyak 18 personel yang diamankan terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran. Mereka kini dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh Propam Polri," ujar Trunoyudo, Sabtu, 21 Desember 2024.
Tindakan ini merupakan respons atas keluhan sejumlah warga Malaysia yang merasa diperlakukan tidak semestinya oleh oknum polisi selama acara DWP. Para korban mengaku diinterogasi tanpa alasan jelas meskipun hasil tes urine menunjukkan mereka negatif narkoba. Selain itu, mereka juga dimintai sejumlah uang oleh oknum polisi yang berjaga.
Brigjen Trunoyudo menegaskan bahwa Polri tidak akan mentolerir pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya. Mabes Polri berkomitmen untuk menyelesaikan kasus dugaan pemerasan ini secara profesional dan transparan.
"Polri tidak akan mentolerir pelanggaran yang mencoreng nama baik institusi. Ini adalah bagian dari komitmen Polri dalam menegakkan hukum serta meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat," tambahnya.
Sebelumnya, heboh di media sosial tentang pengakuan warga Malaysia yang menghadiri DWP pada 13-15 Desember 2024. Mereka mengaku diperas dengan modus pengecekan narkoba, diinterogasi hingga ke hotel, diminta menunjukkan paspor, bahkan ditahan.
Panitia DWP yang dipromotori Ismaya Live telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait isu ini. Mereka menyayangkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa kejadian itu berada di luar kendali mereka. Panitia juga menegaskan bahwa keselamatan para penonton menjadi prioritas utama mereka.
Manajemen DWP bersama pihak kepolisian tengah melakukan investigasi untuk mengusut tuntas kasus yang mencoreng nama baik acara tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok