Repelita, Jakarta 16 Desember 2024 - Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald J. Trump melalui tim transisinya berencana menghapus persyaratan pelaporan kecelakaan yang saat ini berlaku, yang sebelumnya ditentang oleh perusahaan mobil listrik Tesla.
Rencana ini diperkirakan dapat mempengaruhi penyelidikan keselamatan dan pengaturan fitur mengemudi otomatis, seperti sistem auto-pilot yang dimiliki Tesla.
Penghapusan persyaratan ini dianggap dapat menguntungkan Tesla. Mengutip Reuters, Tesla telah melaporkan sekitar 1.500 kecelakaan kepada regulator keselamatan federal.
Elon Musk, pemilik Tesla, sebelumnya juga memberikan dukungan besar kepada Trump dengan menyumbang hampir US$ 250 juta setara Rp 4 triliun untuk kampanye Trump pada pemilihan Presiden AS November lalu.
Sementara itu, kelompok otomotif Alliance for Automotive Innovation yang mewakili sebagian besar produsen mobil besar, kecuali Tesla, mengkritik persyaratan pelaporan kecelakaan sebagai beban administratif yang berlebihan.
Data dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menunjukkan bahwa hingga 15 Oktober 2024, Tesla berkontribusi pada 40 dari 45 kecelakaan fatal yang dilaporkan ke lembaga tersebut.
Salah satunya adalah kecelakaan fatal di Virginia pada 2023, di mana seorang pengemudi yang menggunakan fitur "Autopilot" mengalami tabrakan dengan truk gandeng.
Ada juga insiden di California pada tahun yang sama, di mana mobil Tesla menggunakan Autopilot menabrak truk pemadam kebakaran, mengakibatkan kematian pengemudi dan cedera pada empat petugas pemadam kebakaran.
NHTSA memberikan tanggapan bahwa data dari laporan kecelakaan penting untuk mengevaluasi teknologi mengemudi otomatis yang sedang berkembang.
Dua mantan karyawan NHTSA menyatakan bahwa persyaratan tersebut sangat krusial untuk membantu investigasi fitur bantuan pengemudi Tesla, yang pernah menyebabkan penarikan kembali kendaraan pada 2023. Tanpa data tersebut, NHTSA kesulitan dalam mengidentifikasi pola kecelakaan yang menunjukkan masalah keselamatan.
Sejak aturan ini diberlakukan pada 2021, NHTSA telah menerima dan menganalisis data dari lebih 2.700 kecelakaan. Data ini mempengaruhi 10 investigasi terhadap enam perusahaan serta sembilan penarikan kembali keselamatan yang melibatkan empat perusahaan otomotif yang berbeda.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok