PDIP Pecat Effendi Simbolon, Hersubeno Arief: Mengapa Baru Sekarang?
Jakarta, 1 Desember 2024 - Pemecatan Effendi Simbolon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menarik perhatian publik. Keputusan DPP PDIP untuk memecat Effendi Simbolon didasarkan pada sikapnya yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilgub Jakarta, yang dianggap bertentangan dengan arah partai.
Menurut Hersubeno Arief, keputusan ini wajar mengingat Effendi lebih memilih mendukung pihak lawan politik dan menentang instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Dalam PDIP, sikap seperti ini dikenal sebagai "tidak tegak lurus" terhadap keputusan partai.
Namun, Hersubeno Arief mempertanyakan mengapa pemecatan ini baru terjadi sekarang, padahal Effendi Simbolon sebelumnya sudah beberapa kali menunjukkan pilihan politik yang berseberangan dengan keputusan partai. Pada Pilpres 2024, misalnya, ia mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang bertentangan dengan dukungan PDIP untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hersubeno Arief menilai keputusan PDIP kali ini menunjukkan adanya perbedaan standar dalam menyikapi pelanggaran kader. Dukungan Effendi pada Pilpres lalu yang menyangkut masa depan kepemimpinan nasional dinilai lebih signifikan dibandingkan Pilkada DKI Jakarta.
Menurutnya, keputusan ini kemungkinan terkait dengan strategi politik PDIP menjelang Pilkada 2024. Menghadapi 15 partai dalam koalisi lawan, PDIP ingin menunjukkan ketegasan kepada kader yang tidak loyal demi menjaga soliditas internal.
"Apakah Effendi Simbolon akan segera bergabung dengan Maruarar dan Budiman ke pemerintahan Prabowo-Gibran setelah dipecat oleh PDIP? Jika ia masuk pemerintahan, posisi apa yang akan ditempatinya?" ujar Hersubeno Arief.
"Kabinet sekarang sudah penuh terisi, dan badan-badan pemerintahan juga sudah dilantik. Jika Effendi ingin masuk, mungkin harus menunggu reshuffle," lanjutnya.***
Editor: Elok R-ID