Repelita, Jakarta 16 Desember 2024 - Polemik mengenai Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kembali mencuat setelah konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan mengungkap bahwa keterlibatannya dalam proyek strategis tersebut hanya untuk menjaga reputasi Presiden Joko Widodo.
Menurut pemerhati sosial Adian Raditus, pengakuan Aguan mencerminkan dilema yang dihadapi pengusaha dalam proyek-proyek besar seperti IKN. Adian mempertanyakan apakah Jokowi benar-benar mampu mewujudkan pembangunan IKN tanpa bantuan dari pihak swasta.
"Ini wajar dan lumrah, tetapi pertanyaannya adalah kurangnya kebijaksanaan dalam menghadapi realita kemampuan Jokowi untuk membangun IKN sendiri," kata Adian.
Selain itu, kritik muncul terkait kesan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) digunakan untuk kepentingan komersial tertentu, seperti pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2). Jika penetapan PSN hanya didasarkan pada faktor komersial, hal ini dapat merusak esensi PSN yang seharusnya lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Adian menekankan bahwa evaluasi kebijakan pembangunan IKN menjadi penting bagi pemerintahan Prabowo Subianto. Evaluasi ini diharapkan dapat memastikan bahwa PSN tetap berlandaskan prinsip integritas dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat luas.
"Maka jika Presiden Prabowo Subianto melakukan evaluasi, hal itu sangat beralasan dan tepat untuk menjaga agar persepsi tentang status PSN tetap sesuai nilai-nilai kepentingan nasional, sehingga integritas tidak menjadi bias," pungkas Adian.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok