Jakarta, 9 Desember 2024 - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan kecurigaannya terhadap agenda politik yang mungkin tengah dirancang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang akhir masa jabatannya.
Menurut Rocky, langkah-langkah politik yang diambil oleh Jokowi belakangan ini menunjukkan adanya kalkulasi yang belum sepenuhnya terungkap ke publik.
Salah satu indikasi adalah keputusan untuk menunda kongres Projo, organisasi relawan pendukung Jokowi, yang sebelumnya direncanakan sebagai momen deklarasi pembentukan partai politik baru.
“Jokowi tampaknya masih menghitung langkah politiknya. Ada agenda yang disembunyikan terkait bagaimana ia ingin melanjutkan pengaruh politiknya setelah tidak lagi menjadi presiden,” ujar Rocky.
Penundaan kongres Projo, lanjut Rocky, mengindikasikan adanya kebingungan internal terkait arah politik organisasi tersebut.
“Projo sepenuhnya bergantung pada Jokowi. Tanpa dirinya sebagai presiden, Projo kehilangan daya tarik politiknya,” tambah Rocky.
Meski demikian, Rocky mencurigai bahwa penundaan ini bisa menjadi bagian dari strategi Jokowi untuk tetap mempertahankan pengaruh politik tanpa harus membangun partai baru yang penuh risiko.
“Bagi Jokowi, mungkin lebih aman untuk bergabung dengan partai yang sudah mapan, seperti Gerindra atau Golkar, daripada memulai partai baru yang memerlukan sumber daya besar,” kata Rocky.
Ia juga menyoroti kemungkinan bahwa Jokowi sedang mencari jalan untuk tetap menjaga kekuatan politiknya tanpa harus terjun langsung ke dinamika politik praktis.
“Jokowi bisa saja memilih jalur strategis dengan bergabung ke partai besar dan memanfaatkan jaringan yang sudah ada untuk tetap berperan dalam politik nasional,” ujarnya.
Namun, Rocky mengingatkan bahwa jika Jokowi memutuskan bergabung dengan partai besar, seperti Gerindra atau Golkar, ada risiko ketegangan internal terkait pembagian kekuasaan dan posisi strategis.
“Jika bergabung dengan partai besar, Jokowi harus siap menghadapi potensi konflik internal terkait peran politik yang ia inginkan,” jelas Rocky.
Pernyataan Rocky Gerung ini membuka ruang spekulasi lebih lanjut mengenai langkah politik Jokowi setelah masa jabatannya berakhir.
Jokowi, yang saat ini mendekati akhir masa pemerintahannya, tampaknya masih berupaya menjaga pengaruh politiknya. Apakah ia akan membentuk partai baru, bergabung dengan partai besar, atau memilih langkah lain, hanya waktu yang akan menjawab strategi politik yang tengah dirancang oleh mantan presiden ini.(*)
Editor: Elok Repelita R-ID