Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Bos WHO Tedros Nyaris Tewas dalam Serangan Israel di Bandara Yaman

 Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

Repelita, Jakarta - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa ia hampir tewas dalam serangan Israel di Bandara Internasional Sanaa, Yaman, yang dikuasai kelompok Houthi pada Kamis (26/12/2024). Tedros menyatakan bahwa telinganya masih berdenging akibat ledakan keras yang terjadi saat ia bersiap untuk naik pesawat di Sanaa.

Tedros menegaskan bahwa perlindungan terhadap instalasi sipil berdasarkan hukum internasional harus dihormati. Ia juga menggambarkan situasi di bandara saat serangan terjadi, yang membuatnya merasa sangat beruntung bisa selamat.

"Kami mendengar ledakan besar di dekatnya, dan kemudian saya pikir ledakan itu berulang," kata Tedros. "Suaranya sangat keras. Sangat memekakkan telinga. Telingaku masih berdenging. Sudah lebih dari 24 jam sekarang. Aku tidak tahu apakah itu memengaruhi telingaku. Ledakannya sangat dahsyat," ungkapnya.

Tedros menjelaskan bahwa ruang tunggu keberangkatan di sebelahnya terkena dampak ledakan, yang kemudian menyasar menara kontrol. "Itu sangat kacau. Orang-orang berlarian ke mana-mana dan tidak ada tempat berlindung. Kami benar-benar terpapar," imbuhnya. "Ini masalah keberuntungan. Jika tidak, jika rudal itu menyimpang sedikit saja, rudal itu bisa saja mengenai kepala kami," lanjut Tedros.

Wakil Menteri Transportasi Houthi, Yahya al-Sayani, mengungkapkan bahwa serangan tersebut menewaskan empat orang dan menyebabkan 20 orang terluka.

Tedros mengunjungi Yaman atas nama Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai bagian dari misi untuk mengupayakan pembebasan staf PBB yang ditahan serta menilai situasi kesehatan dan kemanusiaan di negara yang sedang dilanda perang itu. Tedros menekankan pentingnya melindungi instalasi sipil, sesuai dengan hukum internasional.

"Tidak masalah apakah saya ada di sana atau tidak. Jika itu instalasi sipil, itu harus dilindungi, berdasarkan hukum internasional. Apakah mereka tahu atau tidak, itu tidak masalah, hukum internasional harus dihormati," tegas Tedros.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved