Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ayah Gamma Ingin Kapolrestabes Semarang Dicopot, Ini Alasannya

 Misteri Kasus Gamma Ditembak Polisi yang Kian Janggal di Mata Keluarga

Jakarta, 10 Desember 2024 - Ayah Gamma, Andi Prabowo, meminta agar Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, dicopot dari jabatannya. Permintaan ini muncul karena Andi menganggap Irwan berusaha menutupi aksi penembakan yang dilakukan anggotanya hingga mengakibatkan putranya tewas.

"Kalau bisa dicopot saja," kata Andi saat menghadiri sidang etik Aipda Robig Zaenudin di Mapolda Jawa Tengah pada Senin malam, 9 Desember 2024.

Andi menambahkan, perasaannya akan lebih lega jika Kombes Irwan dapat dicopot dari jabatannya. Namun ketika ditanya apakah akan melaporkan Irwan secara pidana, Andi masih mempertimbangkan hal tersebut.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin, menyoroti perbedaan kronologis penembakan yang disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, dan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono, saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI pada 3 Desember 2024.

"Saya bertanya, ada apa? Sama-sama polisi, sama-sama perwira, kenapa pernyataannya beda?" ucap Zainal.

Menurut Zainal, kronologis yang disampaikan Aris berdasarkan penyelidikan langsung terhadap pelaku, Aipda Robig. Sementara itu, Zainal mempertanyakan sumber informasi yang dimiliki Kombes Irwan.

"Kapolrestabes harus hati-hati, ini sudah menjadi perhatian publik. Sampaikan yang sebenarnya, jangan ditutupi atau ditambah-tambahi," ujarnya.

Zainal juga menegaskan bahwa seorang polisi seharusnya sudah melewati uji kejiwaan dan keahlian, sehingga tidak seharusnya bertindak emosional dan brutal seperti dalam penembakan tersebut. Ia menilai bahwa Kombes Irwan juga harus bertanggungjawab atas kejadian ini.

Dalam konferensi pers pada 27 November 2024 lalu, Kombes Irwan Anwar menjelaskan bahwa penembakan dilakukan Aipda Robig saat berusaha membubarkan tawuran antar-gangster remaja di Semarang. Namun, penjelasan tersebut bertolak belakang dengan keterangan yang disampaikan Kombes Helmi dari Ditreskrimum Polda Jateng saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI.

Helmi menyebut bahwa penembakan berawal dari upaya kejar-mengejar antara dua kelompok remaja yang rencananya akan bertarung di lokasi yang telah ditentukan. Namun, tawuran batal terjadi setelah salah satu kelompok membawa senjata tajam. Situasi ini berujung pada penembakan yang dilakukan Aipda Robig di dekat lokasi Alfamart di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Semarang.

Rekaman CCTV yang ditampilkan dalam rapat tersebut menunjukkan Aipda Robig memarkirkan sepeda motornya melintang di tengah jalan dan kemudian melakukan penembakan peringatan. Sayangnya, tembakan tersebut mengenai Gamma, yang akhirnya tewas.

Kejadian ini semakin memperkeruh polemik antara keluarga korban, publik, dan pihak kepolisian. Permintaan pencopotan Kombes Irwan Anwar menunjukkan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam menangani kasus ini. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved