Repelita, Jakarta 18 Desember 2024 - Tidak ada yang benar-benar mengetahui jumlah kekayaan yang dimiliki diktator Suriah, Bashar Assad, dan keluarganya. Namun, perkiraan yang cukup mendekati diberikan oleh Departemen Luar Negeri AS dalam laporan 2022 kepada Kongres. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa kekayaan Bashar Assad dan istrinya, Asma, diperkirakan berkisar antara USD 1 miliar hingga 2 miliar.
Keluarga Assad memiliki properti di Dubai, Moskow, dan London, serta puluhan rekening bank rahasia. Ketika perang saudara di Suriah pecah, pihak berwenang Inggris membekukan rekening Assad di HSBC cabang London, yang berisi 40 juta poundsterling.
Ada perkiraan lain yang lebih spekulatif tentang kekayaan keluarga Assad. Beberapa analis menyebutkan bahwa klan Assad memiliki 200 ton emas dan aset senilai sekitar USD 22 miliar. Ada juga yang mengklaim bahwa jaringan aset tersembunyi Assad dapat bernilai hingga USD 122 miliar.
Ini semua terjadi meskipun Assad sering menampilkan citranya sebagai sosok dekat rakyat. Penduduk lokal kepada Washington Post menyebutkan bahwa keluarga Assad menggunakan mobil biasa dan bersekolah di institusi pendidikan biasa.
Sepupu Assad, Rami Makhlouf, dianggap sebagai orang terkaya setelah Bashar Assad. Kekayaannya diperkirakan antara USD 5 miliar hingga USD 10 miliar. Sementara itu, sepupu lainnya, Hafez, memiliki rekening bank senilai sekitar USD 3,2 juta yang dibekukan oleh otoritas Swiss pada 2016 karena dugaan pencucian uang.
Pada 2017, otoritas Spanyol dan Prancis menyita properti senilai sekitar €600 juta milik Rifaat Assad, paman Bashar Assad. Properti tersebut meliputi hotel, restoran, dan real estate lainnya.
Bagaimana Assad Menghasilkan Kekayaan?
Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS, Bashar Assad terlibat hampir dalam semua operasi ekonomi besar di Suriah. Kegiatan tersebut termasuk perdagangan narkoba, penyelundupan senjata, serta pemerasan, yang semuanya memberikan keuntungan signifikan.
Ekonom politik Karam Shaar dan ilmuwan Steven Heydemann dalam makalah untuk Brookings Institute menyebutkan bahwa Assad memiliki kekuasaan penuh untuk mengarahkan bisnis negara ke perusahaan-perusahaan yang dikendalikannya.
Salah satu contoh adalah kontrak pemerintah yang diberikan kepada perusahaan milik dua kroni Assad untuk merawat dan merenovasi dua pembangkit listrik utama di Suriah. Dalam beberapa tahun terakhir, Assad juga mengonsolidasikan sumber pendapatan bersama keluarganya.
Perselisihan antara Assad dan sepupunya, Rami Makhlouf, menunjukkan hal ini. Makhlouf kemudian dikesampingkan dan ditempatkan di bawah tahanan rumah, sementara Assad mengambil alih bisnis miliknya. Baru-baru ini, rezim Assad juga terlibat dalam produksi dan perdagangan metamfetamin Captagon.
Memburu Aset Keluarga Assad
Bashar Assad meninggalkan Suriah secara mendadak, tanpa memberi tahu beberapa pembantu terdekatnya atau keluarganya. Sementara itu, istrinya, Asma, sedang menjalani pengobatan kanker di Rusia bersama ketiga anaknya.
"Ada perburuan aset rezim Assad di tingkat internasional," kata Andrew Tabler, mantan pejabat Gedung Putih, kepada Wall Street Journal. Menurutnya, keluarga Assad memiliki rencana untuk menyembunyikan kekayaan mereka jauh sebelum perang berlangsung.
Financial Times melaporkan bahwa antara 2018 dan 2019, Bank Sentral Suriah mengirimkan uang tunai senilai USD 250 juta ke bandara Vnukovo di Moskow. Transfer ini menunjukkan bahwa Rusia menjadi salah satu tujuan utama transfer dana Suriah ketika sanksi Barat mendorong Assad keluar dari sistem keuangan global.
Sumber lainnya menyebutkan bahwa Assad memiliki 18 apartemen mewah di Moskow dan membeli aset tambahan di Rusia antara 2018 dan 2019.
Sejak perang saudara dimulai, pendapatan nasional Suriah anjlok hingga sekitar USD 9 miliar dan diperkirakan akan terus berkurang pada 2024. Bank Dunia mencatat bahwa sekitar 69% populasi Suriah hidup dalam kemiskinan, setara dengan 14,5 juta orang.
Kini, ada seruan dari berbagai organisasi hak asasi manusia Suriah agar kekayaan Assad dapat ditemukan dan dikembalikan. Salah satu contoh adalah 40 juta poundsterling di rekening HSBC yang dibekukan di London, yang kini telah berkembang menjadi 55 juta poundsterling berkat bunga.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok