Jakarta, 10 Desember 2024 - Pengamat politik Rocky Gerung menilai langkah Presiden Prabowo Subianto melakukan rotasi besar-besaran terhadap perwira tinggi TNI sebagai upaya membersihkan institusi militer dari pengaruh politik era Jokowi.
Menurut Rocky, mutasi tersebut bertujuan mengembalikan TNI ke fungsi utamanya sebagai alat pertahanan negara, bukan alat politik.
Ia menekankan bahwa pemerintahan Jokowi sebelumnya sering mengangkat perwira berdasarkan kedekatan politik, terutama dengan kelompok tertentu seperti "Geng Solo." Hal ini dinilai telah merusak meritokrasi dan profesionalisme di tubuh TNI.
"Selama pemerintahan Jokowi, TNI banyak diisi oleh orang-orang yang lebih mengutamakan kedekatan dengan kekuasaan daripada kemampuan profesional mereka," ujar Rocky.
Ia menambahkan, dampak dari praktik tersebut adalah menurunnya kemampuan TNI dalam menjalankan peran utamanya, yaitu menjaga stabilitas dan keamanan negara.
Rocky memuji langkah Prabowo sebagai upaya mengembalikan TNI ke jalur netralitas dan profesionalisme, sehingga institusi ini tidak lagi digunakan untuk kepentingan politik tertentu.
"Prabowo berusaha mengembalikan TNI ke jalur yang benar, yaitu menjaga keamanan negara dan mempertahankan netralitas institusi militer," tutupnya.
Netizen juga berharap agar Presiden Prabowo melakukan langkah serupa terhadap institusi kepolisian yang dinilai masih terpengaruh oleh warisan politik era Jokowi.
"Setelah TNI, Polri yang harus dibersihkan," tulis salah satu pengguna media sosial.
Banyak pihak menantikan langkah-langkah lanjutan dari Prabowo untuk memastikan seluruh institusi negara kembali kepada tugas dan fungsinya masing-masing. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok