Repelita, Jakarta 21 Desember 2024 - PDIP kini mengakui bahwa munculnya nama Presiden Jokowi di kancah politik Indonesia merupakan kesalahan besar. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus yang menyebutkan bahwa ia tak menyangka Jokowi yang telah dididik menjadi kader partai justru berkhianat dan merusak demokrasi di akhir masa jabatannya.
"Terus terang ya, mohon maaf Jokowi hadir dalam panggung politik dosa kita. Tapi kan kita enggak dosa dengan kelakuannya semua kan," ungkap Deddy saat menghadiri rilis survei dari Nagara Institute di Jakarta Selatan, Kamis, 19 Desember 2024.
Deddy menilai Jokowi harus mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan Tuhan. "Masa kita harus tanggung jawab juga? Yang bener aja dong kita tanggung jawab, dia (bertanggung jawab) sama Tuhan," lanjutnya.
Jokowi mulai dikenal saat diusung PDIP di Pilkada Solo, kemudian melangkah maju di Pilkada Jakarta, dan akhirnya menjadi Presiden Indonesia pada 2014-2019 serta 2019-2024. Namun, di akhir masa jabatannya, Jokowi malah mendukung Prabowo yang berduet dengan anaknya, Gibran Rakabuming, di Pilpres 2024.
PDIP, yang sebelumnya membesarkan Jokowi, kini mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam kontestasi Pilpres 2024. Baik Jokowi maupun Gibran kini telah resmi dipecat dari PDIP, dan Jokowi belum diketahui akan berlabuh ke partai mana setelah dipecat oleh partai banteng tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok