Kepolisian Filipina pada Rabu (26/11) mengajukan gugatan pidana terhadap Wakil Presiden Sara Duterte dan staf keamanannya, terkait dugaan serangan terhadap aparat serta ketidakpatuhan terhadap perintah dalam insiden yang terjadi di gedung parlemen dan sebuah rumah sakit pemerintah.
Gugatan tersebut diajukan oleh polisi Quezon City dan mencakup tuduhan penyerangan langsung, ketidakpatuhan, dan pemaksaan berat. Insiden tersebut terjadi di dua lokasi berbeda, menurut pernyataan kepolisian.
Gugatan ini muncul di tengah ancaman hukum terpisah terhadap Duterte, yang sebelumnya mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr., istrinya Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika sesuatu terjadi padanya.
Kantor Wakil Presiden Duterte menyatakan bahwa mereka akan menanggapi gugatan tersebut. Dalam perkembangan lainnya, penasihat presiden Larry Gadon mengajukan petisi ke Mahkamah Agung untuk mencabut lisensi pengacara Duterte, merujuk pada ancaman pembunuhan yang disampaikannya terhadap presiden dan sejumlah tokoh lainnya.
(*)