Ray Rangkuti Kritik Jokowi Soal Kebijakan dan Moralitasnya
Pengamat politik Ray Rangkuti kembali mencuri perhatian publik setelah mengkritik keras Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pernyataannya, Ray menilai bahwa Jokowi telah melupakan sejarah asal-usulnya. Menurutnya, Jokowi menikmati keberhasilan yang diperolehnya selama ini, sementara kegagalannya justru ditimpakan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ray menyampaikan beberapa kritik yang menyasar kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah. Salah satunya adalah kontroversi Omnibus Law yang dianggap merugikan citra PDIP, sementara Jokowi justru menikmati hasilnya. Ray menilai bahwa meskipun kebijakan tersebut mendapat kritik, PDIP-lah yang menjadi sasaran kecaman publik.
Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) juga menjadi sorotan. Ray berpendapat bahwa revisi tersebut telah membebani PDIP secara citra, sementara Jokowi diduga memanfaatkan KPK untuk mengeliminasi lawan-lawan politiknya.
Kritik lainnya datang terkait kebijakan Undang-Undang Minerba. Ray mengungkapkan bahwa kebijakan ini memperburuk citra PDIP, sementara keluarga Jokowi dituding mendapat keuntungan dari bisnis tambang yang mendukung kebijakan tersebut.
Ray juga menyoroti revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi yang banyak menuai penolakan publik. Ia menilai bahwa kebijakan ini merugikan PDIP, namun Jokowi dianggap memanfaatkan aturan tersebut, terutama terkait langkah-langkah politik untuk mendukung anaknya yang disebut-sebut akan menjadi Wakil Presiden.
Pernyataan Ray yang mempertanyakan moralitas yang diwariskan oleh Jokowi kepada bangsa Indonesia semakin memunculkan polemik di kalangan publik. "Moral macam apa yang bisa kau wariskan kepada bangsa ini?" tanya Ray dengan tegas, menegaskan keresahannya terhadap langkah-langkah politik Jokowi.
Pernyataan ini menambah ketegangan antara Jokowi dan PDIP, yang kini semakin renggang.(*)