Advokat Alvin Lim mendapat sorotan tajam setelah mengkritik pedas Mahfud MD dan Said Didu terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2. Alvin bahkan menyamakan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta eks staf Kementerian ESDM, dengan sampah bau.
Menurut Alvin, tindakan Said Didu yang menghalangi PSN PIK 2 merupakan bentuk penyebaran hoaks dan premanisme. Ia menilai Said Didu menggunakan ormas untuk menghasut masyarakat agar menghalangi proyek tersebut.
Alvin juga menyerang Mahfud MD yang dianggapnya membela Said Didu. Ia menilai Mahfud hanya bisa mengkritik tanpa memberikan solusi konkret, dan menyebut keduanya sebagai "sampah" karena hanya mengkritik tanpa kontribusi nyata.
Pernyataan Alvin tersebut menuai reaksi keras dari warganet di media sosial. Banyak yang menyayangkan pernyataan Alvin dan menyebutnya tidak konsisten dengan sikapnya yang sebelumnya sering mengkritik pejabat dan oligarki.
Beberapa netizen juga mengingatkan Alvin tentang masa lalunya, termasuk isu keterlibatannya dengan bisnis kasino di DKI Jakarta yang menambah sorotan terhadap integritasnya.
Reaksi keras dari publik menunjukkan bahwa pernyataan Alvin tidak mendapat simpati, bahkan ada yang menyebutnya sebagai bagian dari "sampah rakyat."(*)