Akun Kaskus dengan nama "Fufu Fafa" belakangan ini menarik perhatian publik karena komentar-komentarnya yang tajam terhadap politikus Prabowo Subianto. Akun ini semakin ramai diperbincangkan karena diduga memiliki kaitan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo dan suami Selvi Ananda.
Namun, hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang dapat menghubungkan Gibran dengan akun tersebut. Selain mengkritik Prabowo, akun Fufu Fafa juga menuai kontroversi karena komentar-komentar vulgar yang ditujukan kepada sejumlah selebriti perempuan Indonesia.
Salah satu akun X (sebelumnya Twitter) bernama @Kodokadar bahkan membagikan tangkapan layar yang memperlihatkan komentar kasar dari Fufu Fafa. Hal ini semakin memperbesar diskusi publik terkait perilaku akun ini.
Nama "Fufu Fafa" tidak hanya menjadi viral karena kontroversi, tetapi juga menarik perhatian karena istilah ini memiliki berbagai makna yang beragam, tergantung pada konteksnya. Dalam budaya pop Jepang, tawa "fufufu" sering diasosiasikan dengan karakter antagonis dalam anime dan manga, yang menggambarkan sifat licik, penuh misteri, dan terkadang disertai dengan rencana tersembunyi. Tawa ini juga dapat digunakan oleh karakter yang ramah namun memiliki maksud tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "fafa" merujuk pada tanah adat yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah Aru. Di Bahasa Mandarin, "fafa" berarti "bunga", yang berasal dari kata "hua hua". Sementara itu, dalam suku Ewe di Ghana, "fafa" berarti "damai" dan sering digunakan sebagai nama perempuan.
Fenomena istilah "Fufu Fafa" tidak hanya terbatas pada kontroversi akun media sosial. Dalam dunia musik, penyanyi Ayushita pernah merilis lagu berjudul "Fufu Fafa" yang bertemakan keceriaan dan kebebasan. Lagu ini memberikan nuansa positif terhadap istilah tersebut, meskipun konteksnya jauh dari kontroversi yang kini mengemuka.
Makna "Fufu Fafa" yang beragam menunjukkan bagaimana sebuah istilah dapat memiliki konotasi yang berbeda-beda, tergantung pada konteks penggunaan. Dalam kasus akun Kaskus ini, istilah tersebut membawa konotasi kontroversial, namun tetap menarik perhatian publik untuk membahasnya lebih dalam. (*)