Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sudah kantongi Kesepakatan, Prabowo Pastikan China Garap Proyek Energi RI

 FOTO] Presiden Prabowo dan Presiden Xi Saksikan Penandatanganan Sejumlah  Kesepakatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok

Presiden Prabowo Subianto Hadiri Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama Indonesia-China, Targetkan Investasi Sektor Energi

JAKARTA - Dalam kunjungan kenegaraan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyaksikan langsung penandatanganan sejumlah kesepakatan kerjasama pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) 2024.

Presiden Prabowo menyampaikan optimisme yang tinggi terhadap kerjasama ini, yang diyakini akan mendorong percepatan investasi di Indonesia, khususnya di sektor energi. "Kami sangat optimis. Kami sangat mendorong prospek ini, dan kami percaya bahwa kolaborasi erat antara Indonesia dan China akan menjadi faktor untuk menstabilkan dan meningkatkan suasana kerja sama regional," ujar Prabowo, yang dikutip pada Selasa, 12 November.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan sejumlah kesepakatan antara perusahaan Indonesia dan korporasi China dengan nilai investasi mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp156,19 triliun (kurs Rp15.619). Prabowo menilai kesepakatan ini sangat strategis untuk pengembangan energi bersih dan ekonomi Indonesia.

"Hari ini sangat strategis, karena kesepakatan lima hari bernilai sepuluh juta, saya pikir ini sangat strategis," kata Prabowo.

Beberapa kesepakatan yang ditandatangani mencakup pengembangan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti pembangkit listrik tenaga air terintegrasi, serta pengembangan infrastruktur pendukung energi bersih lainnya. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi energi bersih di Indonesia dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan, ICBF 2024 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menarik investasi asing langsung dalam pengembangan sektor energi yang berkelanjutan. "Kerjasama dengan Tiongkok akan mempercepat upaya kita dalam menargetkan sedikitnya 60 persen pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dari total pembangkit untuk 10 tahun ke depan," jelas Bahlil.

Bahlil juga menekankan bahwa kerjasama yang terjalin dalam ICBF 2024 akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lain di kawasan dalam membangun hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan Indonesia dapat semakin memperkuat posisinya dalam transisi energi dan mencapai target-target energi bersih yang ambisius dalam waktu dekat.(*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved