Dua gerakan perlawanan proksi Iran, Hizbullah Lebanon dan Ansarallah Houthi Yaman, melancarkan serangan terpadu ke wilayah pendudukan Israel pada Jumat (22/11/2024).
Menurut laporan surat kabar Israel berbahasa Ibrani, Maariv, serangan tersebut dimulai dengan peluncuran pesawat tak berawak (drone) yang diduga berasal dari Lebanon. Pesawat tersebut menyasar wilayah kota pesisir paling utara di Israel, yang terletak sekitar 10 km di selatan perbatasan Lebanon.
Serangan ini dianggap luar biasa, dengan pawai drone yang menyasar sejumlah target di wilayah tersebut. Angkatan Udara Israel melaporkan tengah melacak sejumlah target udara mencurigakan yang diduga menyusup dari Lebanon.
Kabar dari Front Dalam Negeri Israel menyebutkan bahwa sirene berbunyi di Nahariya dan beberapa kota di Galilea Barat, yang menandakan adanya infiltrasi drone. Radio Tentara Israel mengonfirmasi bahwa ledakan terdengar di wilayah Galilea Barat, namun tanpa menimbulkan korban jiwa.
Serangan dari Hizbullah tersebut merupakan bagian dari rangkaian operasi militer yang tepat sasaran, menargetkan posisi dan peralatan militer Israel di berbagai lokasi. Di sekitar Benteng Chamaa, pejuang Hizbullah menghancurkan tank Merkava Israel dengan peluru kendali, menewaskan dan melukai pasukan zionis.
Selain itu, Hizbullah juga meluncurkan serangan roket ke beberapa kelompok tentara Israel di pinggiran timur dan selatan kota al-Khiam, yang menyebabkan kerusakan berat. Di daerah lain seperti al-Jibbayn dan Tal Nahas, pejuang Hizbullah terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pasukan Israel, menargetkan pos-pos penting dan militer Israel.
Serangan juga terjadi di lokasi-lokasi penting lainnya, termasuk di sekitar Saida, dengan pesawat tempur Israel terpaksa mundur setelah menghadapi perlawanan dari kelompok Hizbullah. Permukiman seperti Kiryat Shmona dan Zar'it juga diserang dengan rentetan roket.
Bagian dari operasi Khaybar Hizbullah, serangan juga dilancarkan terhadap Pangkalan Angkatan Laut Stella Maris dan Pangkalan Teknis Haifa di Haifa, menggunakan dua rentetan roket canggih. Selain itu, markas besar militer di Akka dan wilayah Golan Suriah yang diduduki juga menjadi sasaran tembakan roket.
Sementara itu, Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi dengan gerakan Houthi meluncurkan rudal hipersonik Palestina 2 ke Pangkalan Udara Nevatim, yang terletak di wilayah Negev, selatan Palestina yang diduduki. Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengonfirmasi bahwa rudal tersebut berhasil menyasar targetnya.
Serangan ini dilakukan sebagai bagian dari solidaritas dengan Palestina dalam menghadapi pendudukan Israel, dan Yahya Saree menegaskan bahwa operasi militer mereka tidak akan berhenti hingga invasi Israel ke Gaza dihentikan dan blokade dicabut.
Perjuangan Yaman mendukung Palestina semakin meluas setelah serangan balasan yang mengejutkan dari gerakan perlawanan Palestina pada 7 Oktober lalu, yang dikenal dengan Operasi Badai Al-Aqsa. Serangan militer Israel terhadap Gaza telah mengakibatkan ribuan korban jiwa, dengan sedikitnya 27.948 orang tewas dan 67.459 orang lainnya terluka.(*)