Rocky Gerung Soroti Kasus Korupsi Impor Gula yang Menyeret Tom Lembong, Sebut Bermuatan Politis
Jakarta — Kasus dugaan korupsi impor gula yang melibatkan mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong menjadi sorotan pengamat politik, Rocky Gerung. Pasalnya, hingga saat ini Kejaksaan Agung (Kejagung) belum memberikan penjelasan yang jelas mengenai delik pidana dan motif yang melatarbelakangi penetapan Tom Lembong sebagai tersangka.
Rocky Gerung menduga bahwa kasus ini mengandung unsur politis. Ia bahkan menyinggung nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), terkait dengan penetapan Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus impor gula.
Lewat unggahan di akun YouTube miliknya pada Rabu (6/11/2024), Rocky menyebutkan laporan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yang tidak menemukan indikasi adanya kerugian negara atau keuntungan pribadi yang diperoleh Tom Lembong terkait impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada periode 2015-2016.
"Demikian juga kasus Thomas Lembong yang bahkan oleh BPK ya sebetulnya secara sempurna mengatakan bahwa enggak ada kerugian negara di situ atau tidak ada keterlibatan Lembong di dalam upaya untuk memperoleh keuntungan dari masalah impor gula itu," ujar Rocky.
Rocky merasa ada kejanggalan dalam proses hukum yang berjalan, dan hal ini memunculkan spekulasi di kalangan publik. Banyak netizen yang menganggap penetapan Tom Lembong sebagai tersangka berkaitan dengan motif balas dendam dari Jokowi. Ia menyebutkan bahwa Tom Lembong merupakan Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN), yang merupakan rival politik putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang berpasangan dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
"Pada akhirnya tekanan publik juga netizen menganggap bahwa ini adalah balas dendam Jokowi, tapi kemudian BPK yang lebih telak mengatakan secara diperiksa prosedur administrasinya itu tidak ada yang uang yang masuk pada Lembong," ungkap Rocky.
Terkait spekulasi yang beredar di ranah publik, Rocky memprediksi bahwa kasus-kasus serupa akan terus bermunculan, dengan tujuan untuk menjegal lawan-lawan politik Jokowi. "Sekaligus kita mau terangkan bahwa kasus-kasus semacam ini akan banyak dan akan dijadikan ujian oleh Jokowi untuk menakar apakah kemampuan dia untuk memenjarakan orang itu masih berefek apa tidak kan," ujar Rocky.
Rocky juga menanggapi pernyataan elite Gerindra, Habiburokhman, yang sebelumnya mendesak Kejagung untuk segera memberikan penjelasan kepada publik mengenai dasar hukum penetapan Tom Lembong sebagai tersangka. Menurut Rocky, ketidakjelasan ini bisa memicu tudingan kriminalisasi yang merugikan Presiden Prabowo.
"Sementara Gerindra sendiri sudah punya standing statement bahwa Lembong ini sumir tuntutannya itu dan jaksa memang tidak bisa menentukan secara jelas apa yang menjadi dasar penangkapan Lembong," kata Rocky Gerung.(*)