Kepolisian mengerahkan 739 personel gabungan untuk mengamankan aksi bela Palestina yang digelar oleh Front Persaudaraan Islam (FPI) DKI Jakarta di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, serta instansi terkait. Personel tersebut ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Kedubes AS.
Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menyebutkan bahwa rekayasa arus akan bersifat situasional. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.
"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas akan normal seperti biasa. Namun, jika massa di sekitar Kedubes AS cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lalu lintas di Jalan Merdeka Selatan akan dialihkan," ujarnya.
Susatyo juga mengimbau warga yang akan melintas di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk mencari jalan alternatif guna menghindari kepadatan kendaraan.
Dia mengingatkan seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, serta mengedepankan negosiasi dan pelayanan yang humanis. Personel juga diminta untuk menjaga keamanan dan keselamatan di lokasi.
Sementara itu, para koordinator lapangan (korlap) dan orator diminta untuk menyampaikan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. "Lakukan penyampaian pendapat dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis, dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan lain yang akan melintas di depan Kedubes AS dan lokasi-lokasi lainnya," jelasnya.
Susatyo juga menegaskan bahwa seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan tidak membawa senjata api dan diharapkan untuk tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya dengan cara yang humanis dan profesional. "Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional," pungkas Susatyo.(*)