Rocky Gerung: Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka Mencerminkan Ketidakpatuhan terhadap Jokowi dan Politisi
Pengamat politik Rocky Gerung menilai penetapan Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus korupsi impor gula menunjukkan bahwa upaya pemberantasan korupsi dapat dikaitkan dengan politik.
Menurut Rocky, Tom Lembong dianggap sebagai sosok yang mbalelo atau tidak patuh terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat.
"Kasus Tom Lembong justru memperlihatkan bahwa gejala pemberantasan korupsi dikaitkan dengan politik. Sangat mungkin Tom Lembong tak patuh dengan Jokowi, sehingga kaki tangan Jokowi ketika sudah lengser pun masih mengarah pada setiap tokoh yang dianggap mbalelo," ujarnya, dikutip dari saluran pribadinya pada Jumat, 1 November 2024.
Rocky juga menekankan bahwa publik saat ini lebih mempercayai adanya fakta politik yang lebih mencolok dalam kasus ini dibandingkan fakta hukum yang sebenarnya.
"Lembong pendukung Anies. Kelihatannya publik percaya bahwa lebih terlihat fakta politik dari kasus ini ketimbang fakta hukumnya. Tak ada gunanya jika publik sudah menilai penangkapan Lembong adalah korban politik balas dendam Jokowi," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, penyebab di balik penetapan Tom Lembong sebagai tersangka masih belum jelas.
"Jika kita melihat kasus ini, sampai sekarang kita tak tahu apa yang membuat Tom Lembong terseret. ICW mempertanyakan penyebabnya. Kemampuan kita untuk melihat dan menguji kesungguhan penegakan hukum terlihat dari kasus yang terkait dengan peristiwa politik. Jika kasus sudah 10 tahun lalu diungkit sekarang, artinya selama Tom Lembong didiamkan," tegas Rocky.
Ia juga menyampaikan bahwa bayang-bayang kekuasaan masih ada di balik hukum, sehingga keinginan Prabowo untuk menegakkan hukum dipersepsikan sebagai sebuah headline semata.
"Karena tak menyentuh mereka yang ada di pantauan masyarakat sipil," imbuhnya.(*)