Ridwan Kamil Dikritik Akibat Pernyataan Kontroversial Saat Kampanye di Jakarta
Pernyataan Ridwan Kamil dalam salah satu kampanye di Jakarta menuai sorotan tajam dari publik dan para aktivis. Sebuah video pidatonya yang viral di media sosial memicu kritik, terutama terkait komentarnya tentang pemberian santunan hingga pernikahan untuk janda.
Dalam video tersebut, Ridwan Kamil berkata, "Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habibirrahman, akan diurus lahir-batin oleh Bang Ali Lubis, akan diberi sembako oleh Bang Adnan, dan kalau cocok akan dinikahi oleh Bang Rian."
Komentar ini mendapat reaksi keras dari peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad. Menurut Saidiman, ada dua aspek penting yang perlu dicermati dari pernyataan tersebut.
"Pertama, Ridwan Kamil mengulang praktik insensitif yang sebelumnya dilakukan calon wakilnya, Suswono. Ini merendahkan perempuan dan melanggengkan stigma yang tidak pantas keluar dari calon pejabat publik," ujarnya melalui unggahan di media sosial X, Jumat (22/11/2024).
Kedua, ia mempertanyakan keseriusan janji kampanye Ridwan Kamil. Saidiman menilai bahwa pernyataan tersebut tidak relevan dengan skema kebijakan pemerintahan provinsi dan terkesan sebagai candaan.
"Kalau dia bermain-main dengan satu janji politik, bagaimana kita bisa menganggap janji lainnya serius?" tambahnya.
Saidiman juga mengkritisi sejumlah program kampanye Ridwan Kamil yang dianggap tidak realistis. Beberapa di antaranya adalah pemberian insentif kepada Gen Z yang terkena pemutusan hubungan kerja, membebaskan biaya co-working space, hingga penyediaan kopi gratis.
"Betapa pun besar APBD Jakarta, kota ini memiliki banyak persoalan besar yang membutuhkan perencanaan dan pendanaan serius. Tidak ada ruang untuk program main-main," tegasnya.
Ia menekankan bahwa Jakarta dihuni oleh 68 persen warga dengan pendidikan SLTA ke atas, yang memiliki akses informasi baik dan bukan pemilih yang bisa dipermainkan dengan janji tidak serius.(*)