Reza Indragiri Amriel tidak patah semangat dalam menyampaikan pesan melalui layanan aduan "Lapor Mas Wapres" yang diluncurkan oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Reza kembali mengirimkan pesan melalui nomor ponsel yang berbeda, namun pesan WhatsApp yang dikirimkannya tetap hanya centang satu alias tak terkirim. Hal tersebut membuat Pakar Psikologi Forensik ini merasa frustrasi.
Pada kesempatan tersebut, Reza meminta tips dari Gibran Rakabuming Raka agar anaknya bisa menjadi Wakil Presiden RI. Sebelumnya, Reza juga pernah mengajukan pertanyaan mengenai pemilik akun Fufufafa, mobil Esemka, dan perlindungan anak.
Reza menceritakan bahwa hal ini sangat berbeda dengan pengalamannya saat berusia 11 tahun, ketika ia berkirim surat kepada Presiden Soeharto dan Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino, yang keduanya membalas suratnya.
"Mudah-mudahan enggak bosan ya karena lagi-lagi mirip kemarin nih, kemarin saya kan mengeluh kenapa sih WhatsApp yang saya kirim ke nomor wapres Gibran kok centang satu," ungkap Reza, dikutip dari Diskursus Net, Sabtu (16/11/2024).
Reza kemudian diberitahu bahwa kemungkinan nomor ponselnya diblokir, dan setelah mencoba dengan nomor lain, ia mengalami nasib yang sama. Reza menyebutkan bahwa mungkin saja Istana Wapres menggunakan sistem kecerdasan buatan (AI) yang otomatis memberi centang satu pada pesan yang dikirim oleh dirinya.
Reza menjelaskan bahwa ia mengirim pesan melalui "Lapor Mas Wapres" terkait ulang tahun salah satu anaknya yang jatuh pada bulan November ini. Ia bertanya kepada Gibran Rakabuming Raka mengenai tips agar anaknya bisa menjadi Wakil Presiden seperti dirinya.
"Anak muda sudah jadi wakil presiden. Saya membayangkan jangan-jangan anak saya juga bisa," kata Reza.
Namun, pesan WhatsApp tersebut tetap tidak terkirim, dengan hanya menunjukkan centang satu.
Reza kemudian membandingkan pengalamannya ketika berusia 11 tahun mengirimkan surat kepada Presiden Soeharto dan Presiden Aquino. Kedua pemimpin tersebut membalas suratnya, yang menurut Reza menjadi momen yang sangat berkesan.
"Oang kuat seperti Presiden Soeharto mau loh balas surat dari anak kecil. Presiden Aquino, (saya) bukan warga negaranya ini tidak kenal jauh di seberang lautan tetap beliau mau membalas surat saya," kenangnya.
Reza mengingatkan kembali isi suratnya yang dikirimkan kepada Presiden Soeharto ketika itu. Ia bertanya tentang uang logam yang pernah tertelan oleh Presiden Soeharto saat kecil. Ternyata, surat itu dijawab oleh Presiden Soeharto dengan memberikan penjelasan yang sangat sederhana.
"Dijawab oleh presiden, 'Ya kurang lebih Alhamdulillah uang logamnya sudah keluar.' Waktu kecil saya tuh enggak kepikir loh saya sangka tertahan itu uang logam selama-lamanya dalam perut Pak Harto," ujarnya.
Setelah itu, Reza kembali mengirimkan surat kedua kepada Presiden Soeharto, mengucapkan selamat ulang tahun sekaligus bertanya tentang pemimpin-pemimpin pengganti Presiden Soeharto. Surat kedua ini pun dijawab oleh Presiden Soeharto.
"Terima kasih ananda dan seterusnya. Lalu di bawahnya ada paraf kecil. Nah orang tua saya bangga dong lalu surat itu dibingkai berikut foto Pak Harto dengan Ibu Tien," tutur Reza.
Pihak Kantor Komunikasi Kepresidenan memberikan penjelasan mengenai program "Lapor Mas Wapres." Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk mendengarkan pengaduan langsung dari masyarakat.
Menurut Prita Laura, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, program ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan pemerintah, agar pelayanan masyarakat lebih maksimal.
“Masyarakat tidak lagi berjarak terlalu jauh dengan pemerintah. Dengan kanal pengaduan ini, masyarakat didekatkan dengan pemerintah untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik,” ujar Prita di Istana Wakil Presiden pada Kamis (14/11/2024).
Prita menambahkan bahwa program "Lapor Mas Wapres" adalah saluran untuk memaksimalkan layanan aduan masyarakat. Aduan yang diterima melalui layanan ini akan ditindaklanjuti oleh pemerintah. Layanan ini dibuka pada hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang. Selain itu, masyarakat juga dapat melaporkan aduan melalui WhatsApp di nomor 08111 704 2207.(*)