Pakar Hukum Refly Harun: Aksi 411 Uji Komitmen Prabowo dalam Menjaga Kebebasan Ekspresi
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyampaikan pandangannya terkait rencana aksi unjuk rasa 411 yang akan digelar pada Senin, 4 November 2024. Aksi ini bertujuan untuk “mengadili” mantan presiden Joko Widodo serta menuntut penangkapan pihak yang disebut sebagai “fufufafa.” Aksi ini didukung oleh berbagai organisasi masyarakat dan tokoh, termasuk Habib Hanif Alattas.
Rencananya, aksi akan dimulai dengan salat Zuhur di Masjid Istiqlal, diikuti dengan long march menuju Istana Negara.
Dalam unggahannya di YouTube, Refly menekankan bahwa aksi 411 ini bukan sekadar protes, melainkan sebuah "test case" untuk menilai sejauh mana pemerintahan Presiden Prabowo akan menghormati kebebasan berekspresi.
“Kita akan lihat, apakah Prabowo benar-benar memiliki komitmen untuk menjaga suara rakyat atau akan mengikuti jejak kekuasaan sebelumnya yang seringkali alergi terhadap kritik,” ujar Refly.
Aksi ini, menurut Refly, juga menguji transparansi dan independensi institusi penegak hukum di Indonesia. Ia menekankan pentingnya keterbukaan dalam menghadapi kritik publik, terutama terkait isu-isu besar yang menyangkut keadilan dan korupsi.
“Jika tidak ada komitmen yang jelas dari Prabowo untuk memisahkan diri dari korupsi, maka publik akan semakin skeptis,” tambah Refly.
Pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat belum memberikan konfirmasi resmi mengenai pengamanan acara ini. Namun, beberapa pihak menyatakan bahwa aksi ini mungkin akan mendapat pengawasan ketat mengingat tema yang diangkat cukup sensitif.
Aksi serupa di masa lalu sering kali mengalami berbagai hambatan, termasuk kesulitan akses transportasi dan pembatasan lainnya. Poster dan seruan aksi telah beredar luas di media sosial, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi.
“Kami harap, dalam aksi nanti, pihak berwenang bisa menunjukkan netralitas dan tidak melakukan tindakan represif terhadap peserta aksi,” ungkap Refly.
Selain aksi 411, reuni akbar 212 juga direncanakan digelar bulan depan. Kegiatan ini menunjukkan konsistensi kelompok tersebut dalam menyuarakan kritik terhadap pemerintah.
Refly menyimpulkan bahwa aksi 411 akan menjadi gambaran awal mengenai cara pemerintahan baru menangani suara-suara oposisi.
“Masyarakat Indonesia perlu terus mengawasi jalannya aksi ini, terutama karena banyak yang menganggap kebebasan berpendapat merupakan ujian utama di era Prabowo,” pungkasnya.(*)