"Qodari: Pertarungan Pilkada Antara Pemerintah dan PDIP Masih Berlanjut"

 

Muhammad Qodari menyoroti dinamika politik menjelang Pilkada 2024, yang dianggap sebagai medan pertarungan antara pemerintah dan PDIP sebagai oposisi utama.

Menurut Qodari, Pilkada 2024 sangat penting untuk memastikan sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program pembangunan nasional. Ia mengingatkan bahwa dukungan dari pemerintah daerah sangat krusial agar program besar seperti pembangunan infrastruktur dan kebijakan sosial dapat terlaksana dengan baik.

Qodari juga mengungkapkan bahwa Pilkada kali ini akan menjadi bagian dari pertarungan politik antara pemerintah dan oposisi, yang mencerminkan ketegangan politik yang lebih besar. “Pilkada 2024 pada bulan November ini adalah bagian dari pertarungan antara pemerintah dengan oposisi,” jelasnya.

Qodari mengingatkan bahwa ketidakharmonisan antara pusat dan daerah dapat menyebabkan kegagalan kebijakan. Ia mencontohkan penolakan beberapa kepala daerah terhadap pelaksanaan Piala Dunia U-20 sebagai gambaran dampak dari ketidaksepahaman tersebut.

Dalam Pilkada 2024, daerah-daerah strategis seperti Jakarta dan Jawa Tengah menjadi sorotan utama. Jakarta, khususnya, akan menjadi pusat perhatian karena persaingan sengit antara beberapa kandidat, meskipun kemungkinan besar akan terfokus pada Ridwan Kamil dan Pramono Anung.

Selain itu, Pilkada menjadi momentum penting bagi Prabowo Subianto dan Koalisi Indonesia Maju Plus untuk memperkuat posisi politik mereka. Meski KIM Plus menguasai mayoritas parlemen dengan dukungan 82% partai politik, kekuatan ini masih perlu diperluas di tingkat daerah.

Pilkada di wilayah-wilayah strategis akan mencerminkan pertarungan dua kekuatan besar, yaitu pemerintah dengan mayoritas dukungan partai politik dan PDIP sebagai oposisi yang signifikan. Fokus utama saat ini terlihat di Jakarta dan Jawa Tengah, yang diprediksi akan menjadi medan pertempuran politik yang menentukan.(*)

Baca Juga