Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diperkirakan akan segera terjadi. Hal ini semakin menguat setelah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut sedang dalam tahap perencanaan oleh pihak Istana.
Analis Komunikasi Publik Hendri Satrio (Hensat) berpendapat bahwa pertemuan dengan Megawati ini bisa menjadi pertemuan pamungkas bagi Prabowo dalam rangkaian pertemuannya dengan para pemimpin sebelumnya. “Pak Prabowo sudah ketemu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sudah ketemu Joko Widodo, jadi kalau pertemuan dengan Megawati ini terjadi, bisa dianggap pertemuan pamungkas karena presiden-presiden yang masih hidup sudah ketemu semua,” ujar Hensat.
Menurut Hensat, sangat mungkin Prabowo sudah mendapatkan dukungan dari Jokowi dan SBY untuk mempercepat pertemuan dengan Megawati. “Setelah pertemuan dengan SBY dan Jokowi, pertemuan Prabowo dengan Megawati seharusnya bisa cepat terjadi. Karena dengan kemampuan diplomasi Prabowo, saya nilai sangat mungkin Prabowo sudah mendapatkan dukungan dari SBY dan Jokowi untuk bertemu Megawati,” kata Hensat.
Hensat juga memprediksi bahwa dalam pertemuan tersebut, Megawati dan Prabowo akan membicarakan berbagai kebijakan pemerintahan serta strategi politik, jika pertemuan itu benar-benar terjadi. Namun, Hensat menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak otomatis berarti bahwa PDI Perjuangan akan bergabung ke dalam pemerintahan.
“Kira-kira kalau dibicarakan, ya macam-macam seperti kebijakan politik Pak Prabowo, strateginya Pak Prabowo, tapi yang jelas kalau pertemuan itu terjadi, maka artinya Pak Prabowo sudah mulai independen,” jelas Hensat.
Hensat juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa alasan mengapa pertemuan antara kedua tokoh bangsa ini sering tertunda. Salah satunya adalah faktor hubungan antara Joko Widodo dan Megawati yang tidak berjalan dengan baik. Menurutnya, hubungan yang kurang harmonis antara Jokowi dan Megawati bisa menjadi alasan utama pertemuan tersebut tertunda.
“Sangat mungkin ada permintaan dari Pak Jokowi, karena anaknya Gibran Rakabuming Raka adalah wakil presiden Prabowo. Mungkin untuk sementara waktu, tidak berkomunikasi dengan PDI Perjuangan dan Ibu Mega. Itu sangat mungkin terjadi, dan wajar kalau kemudian prediksi itu muncul di masyarakat,” ujar Hensat.
Namun, Hensat meyakini bahwa Prabowo kemungkinan sudah mendapatkan restu dari Jokowi dan SBY, sehingga ia dapat merencanakan kembali pertemuannya dengan Megawati. "Prabowo sangat mungkin sudah mendapatkan restu dari Jokowi dan SBY sehingga ia langsung merencanakan ulang pertemuannya dengan Megawati," tambahnya.
Hensat menilai bahwa masyarakat Indonesia masih menunggu pertemuan kedua tokoh besar tersebut. Pasalnya, kedua sosok ini dianggap memiliki karisma dan diharapkan dapat memperbaiki kondisi negara. “Banyak masyarakat Indonesia yang mengharapkan ada harapan baru di pemerintahan Pak Prabowo, baik itu di kabinetnya maupun kebijakan-kebijakan strategis. Diprediksi, kalau Mega dan Prabowo bertemu, ini bisa memperkuat pemerintahan Pak Prabowo,” ujar Hensat.
“Selain itu, menurut saya, pertemuan ini masih sangat dinantikan karena Megawati dan Prabowo merupakan sosok pemimpin karismatik yang dianggap dapat memperbaiki negara. Dan sangat baik jika keduanya bertemu,” pungkasnya.(*)